Lihat ke Halaman Asli

Simulasi Mengukur Keakuratan Hasil Hitung Cepat

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14049536331793096781

Salam...

Pada kesempatan ini saya ingin menulis secara SEDERHANA, bagaimana mengukur keakuratan hasil hitung cepat dari lembaga survey yang saat ini sedang "Hot" diperbincangkan. Maklumlah, saat ini berbagai lembaga survey merilis hasil yang berbeda-beda terkait Pilpres 2014, bahkan tergantung pada media mana hasil hitung cepat tersebut dipublikasikan. Bahasa yang digunakan pada tulisan ini, saya usahakan se-SEDERHANA mungkin. Oleh karena itu, mohon dimaklum pada para master Statistik atau master survey, kalau sistematika tulisan saya ini agak "nyeleneh" .. maklumin deh anak marketing ngomong statistik nih Hehehehhe...

OK... kita mulai yaaa...

PENDAHULUAN

Survey dilakukan dengan berbagai alasan, di antaranya adalah karena ukuran Populasi yang besar sedangkan dana, waktu, maupun tenaga terbatas. Misalnya nih, PT. XYZ memiliki 100 orang pegawai (Populasi), kemudian kita ingin mengukur kepuasan bekerja mereka. Setelah dihitung, biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian adalah Rp.1 juta per responden. Dengan demikian total biaya penelitian yang dibutuhkan adalah 100 orang X Rp.1 juta = Rp.100 juta. Lah kalau misalnya peneliti cuma punya Rp.30 juta, berarti kan tidak mencukupi untuk meneliti seluruh pegawai (Sensus), sehingga dengan demikian peneliti perlu menetapkan sampel yakni perwakilan pegawai yang representatif. Misalkan saja dipilih 30 orang pegawai, maka ke-30 orang pegawai tersebut harus dapat digeneralisir atau mencerminkan dari 100 orang pegawai....  Sampai di sini, semoga sudah bisa dipahami ya, beberapa istilah: Populasi, Sampel, Sensus, dan Survey.... Untuk definisi ilmiahnya, silahkan baca buku atau browsing ya... :-)

PEMBAHASAN

Misalkan di sebuah wilayah lagi ada pemilihan Kepala Desa dan Wakil Kepala Desa. Kebetulan hanya ada 2 pasang kandidat yang bertarung, yakni pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 2. Populasi warga yang memiliki hak suara ada 100 orang, dan semuanya diasumsikan memberikan suara secara sah.

Anggap saja hasil hitung sebenarnya (Real Count) adalah sebagaimana saya tampilkan pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini (sebagian gambar di-crop)

[caption id="attachment_347086" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1 Hasil Real Count"][/caption]

[caption id="attachment_347087" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2. Grafik Real Count"]

1404953862499811915

[/caption]

Berdasarkan gambar 2 dapat diketahui bahwa dari 100 orang warga yang memiliki hak suara dan memberikan suaranya secara sah pada pilkades ini, sebanyak 52% memilih pasangan nomor urut 2 dan sisanya yakni 48% memilih pasangan nomor urut 1. Hanya terdapat selisih yang kecil, yakni sebesar 4%. Ini adalah kondisi hasil hitung sebenarnya (Real Count) dari POPULASI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline