(Sekedar Celotehan Ulasan Amatiran Tentang Prediksi dan Harapan di Jelang Pertandingan)
Nanti malam timnas Indonesia akan menghadapi timnas Filipina dalam pertandingan leg pertama di semifinal Piala AFF 2010.
Semoga saja timnas Indonesia tak meniru kesalahan yang dilakukan oleh timnas Vietnam yang kemarin ditekuk oleh timnas Malaysia dengan skor 2-0.
Di sepanjang pertandingan itu, sebenarnya secara penguasaan bola boleh dibilang Vietnam lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia.
Namun, selama 90 menit pertandingan itu tak seorang pun dari pemain Vietnam yang mampu memproduksi satu buah goal pun.
Sedangkan pemain Malaysia justru mampu menyarangkan dua buah gol ke gawang Vietnam.
1.Goal adalah Tujuan Akhir dari Permainan Tim :
Terciptanya goal ke gawang lawan bukan hanya sebagai atraksi yang ditunggu-tunggu oleh penonton, tapi juga merupakan tujuan akhir dari segala macam model taktik dan strategi yang dirancang oleh pelatih dan diterapkan oleh pemainnya di lapangan.
Kemenangan sebuah tim di sebuah pertandingan itu hanya bisa diraih jika sebuah tim mampu menyarangkan goal ke gawang lawan dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah goal yang dihasilkan oleh tim lawan.
Maka, sebuah tim boleh jadi mampu menampilkan permainan yang cantik dan menawan di sepanjang pertandingan, bahkan mungkin secara terus menerus mengurung pertahanan lawan.
Namun apabila tak ada satu pun goal yang dihasilkan oleh tim tersebut, maka semuanya itu mubazir yang tak ada gunanya. Lebih mubazir lagi, jika ternyata justru tim lawan mampu menyarangkan goal
Itulah yang terjadi pada pertandingan antara timnas Vietnam melawan Malaysia pada pertandingan kemarin malam.
Dan itulah yang tidak boleh ditiru oleh timnas Indonesia untuk pertandingan nanti malam, saat melawan timnas Filipina.
2.Striker dan Winger bertipe Pendobrak dan Petarung :
Pada pertandingan kemarin malam itu tak ada striker dan penyerang sayap di tim Vietnam yang menunjukkan kemauan dan kemampuan bertarung secara allout untuk menusuk ke dalam kotak pinalti untuk mencapai sudut tembak yang ideal dan jarak tembak yang sedekat mungkin ke gawang lawan, agar tendangan bola ke gawang lawan menjadi sulit untuk dijangkau oleh penjaga gawang lawan.
Para pemain Vietnam hanya mampu mendekati garis batas kotak penalti, lalu terblok oleh marking barisan pertahanan Malaysia yang sangat ketat, sehingga tendangan ke gawang Malaysia hanya bisa dilakukan oleh penyerang Vietnam dari luar kotak penalti.
Tendangan dari para pemain Vietnam sebenarnya kuat bertenaga dan kencang laju bolanya, namun kiper Malaysia mempunyai kualifikasi kemampuan yang memadai untuk berhadapan dengan tendangan-tendangan jarak jauh seperti itu. Sehingga apa yang dilakukan oleh para pemain penyerang dan gelandang dari timnas Vietnam itu menjadi sia-sia belaka saja.
Bisa jadi ketidakmampuan mendobrak dan memasuki kotak penalti itu dikarenakan strategi pertahanan Malaysia yang menumpuk para pemainnya didepan garis kotak penalti, yang bahkan para pemain gelandangnya ikut turun melapis pertahanan.
Disamping itu juga disebabkan oleh formasi 4-5-1 dari timnas Vietnam yang memperbanyak pemain gelandang dengan hanya satu penyerang itu bertujuan untuk merebut kendali permainan, terutama permainan di lapangan tengah.
Memang di paruh babak kedua, Vietnam menarik dua gelandangnya dan memasukkan dua pemain penyerang. Namun itu sudah terlambat, mental dan psikologi para pemain Malaysia sudah berada diatas angin, walau mereka tetap memainkan strategi permainan bertahan.
Sepertinya, situasi semacam itulah yang akan dihadapi oleh para pemain timnas Indonesia pada pertandingan nanti malam.
Timnas Filipina kali ini merupakan tim dengan kualitas pertahanan yang paling baik dibandingkan tim-tim lain yang pernah dihadapi oleh Indonesia di putaran final Piala AFF 2010 ini.
Bahkan kualitas pertahanan mereka itu, harus diakui juga terbilang masih lebih baik dari kualitas pertahanan timnas Indonesia.
Hal itu tak hanya karena di barisan pertahanan mereka itu ada tiga pemain naturalisasi yang berkemampuan diatas rata-rata. Juga tak hanya karena dibawah mistar gawang mereka adalah kiper dari tim di liga utama Inggris, Fulham.
Namun juga karena strategi yang diterapkan oleh timnas Filipina disepanjang pertandingan sebelumnya, termasuk juga di pertandingan nanti malam, adalah strategi bertahan ala cattenaccio dengan mengandalkan serangan balik yang cepat dan efektif.
Oleh sebab itu, Gonzales maupun Irfan Bachdim atau Bambang pamungkas harus lebih berani berduel satu lawan satu dengan para pemain bertahan mereka.
Gaya penyerang manja bergaya salon yang mudah kehilangan bola dan mudah dijatuhkan lawan serta malas melakukan pergerakan tanpa bola, sebagaimana penyakit para pemain depan Indonesia, harus tidak boleh dipertontonkan lagi pada pertandingan nanti malam.
Apa yang ditunjukkan oleh Gonzales maupun juga oleh Arif Suyono pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, patut menjadi contoh bagi Irfan Bachdim dan Bambang pamungkas serta Okto Maniani.
Singkat kata, Umpan lambung dari samping kotak penalti tak akan efektif mengingat postur pemain bertahan Filipina yang relatif tinggi. Tembakan jarak jauh, jika tak benar-benar tepat timing serta sudut tembakannya, juga tak akan efektif mengingat ketrampilan kiper Filipina yang tak boleh diremehkan.
Para pemain depan dan gelandang serang di timnas Indonesia untuk pertandingan nanti malam harus berani bertarung untuk menerobos memasuki kotak penalti dengan lebih rajin bergerak dan memaksimalkan operan pendek satu dua.
Selain itu, cara yang berani bertarung sehingga dapat menciptakan kisruh didalam kotak penalti lawan akan memperbesar peluang terjadinya pelanggaran oleh pemain lawan yang bisa diganjar dengan hadiah hukuman penalti bagi keuntungan timnas Indonesia, sebagaimana terjadi pada saat Indonesia mengalahkan Thailand.
Semoga, dengan cara itu akan membuat nasib Vietnam di pertandingan kemarin malam itu tak menular kepada nasibnya timnas Indonesia.
3.Ancaman Serangan Balik :
Setiap tim yang menerapkan gaya permainan bertahan total, biasanya mempersiapkan senjata ampuh berupa serangan balik yang cepat. Walau serangan itu hanya sesekali saja dilancarkan, namun biasanya karena dipersiapkan dan dilatih dengan baik maka hasilnya sangat efektif serta mematikan.
Itu juga yang diperlihatkan oleh Malaysia saat menghadapi Vietnam pada pertandingan kemarin malam.
Timnas Filipina pada pertandingan sebelumnya di penyisihan grup juga memperlihatkan hal serupa. Celakanya, mereka terlihat lebih lihai dan piawai dalam memainkannya.
Aliran serangan balik mereka yang cepat dan efektif itu karena didukung oleh keberadaan para pemain lapangan tengahnya yang diisi oleh empat sampai lima pemain naturalisasi.
Oleh sebab itu, para pemain bertahan Indonesia terutama center backnya, Maman Abdurrahman, harus lebih disiplin dan jangan sampai kehilangan kewaspadaan terhadap serangan balik mereka ini.
Disini juga diperlukan usaha ekstra dari kiper andalan Indonesia, Muhammad Harris Maulana atau Markus Horizon, agar selalu siap menghadapi pendadakan mereka dengan serangan baliknya.
Disini tentu kuncinya adalah bagaimana Markus memainkan feeling dalam mengambil timing yang tepat untuk keluar dari kandangnya, jika memang diperlukan untuk menghadang dan mempersempit sudut tembakan penyerang mereka.
4.Kendali Permainan di Lapangan Tengah :
Timnas Filipina di pertandingan-pertandingan sebelumnya bermain dengan bentuk formasi 4-5-1, yang memainkan strategi berpola dasar bertahan ala cattenaccio, dengan mengandalkan serangan balik yang cepat dan efektif.
Namun, tak tertutup kemungkinan bahwasanya mereka jika situasinya dirasa menguntungkan, dapat juga memainkan permainan terbuka yang menekan, yang bahkan bermain dengan pola menyerang.
Kedua tipe dan cara bermain yang bertolak belakang itu dimungkin untuk dimainkan sama baiknya oleh mereka.
Formasi 4-5-1 itu pada dasarnya merupakan suatu bentuk strategi yang menekankan pertarungan di lapangan tengah.
Dimana jika pola bermain dirancang untuk bertahan dengan sesekali mengandalkan serangan balik, maka para pemain lapangan tengahnya itu berfungsi sebagai pemain lapis terdepan dalam membendung serangan lawan, sekaligus berfungsi sebagai pemain yang akan mengantarkan dan mengalirkan dengan cepat bola ke pemain depan dalam serangan balik.
Inilah yang membedakan tipe permainan bertahan antara timnas Malaysia pada pertandingan melawan Vietnam kemarin malam, dengan tipe permainan bertahan yang dimainkan oleh timnas Filipina.
Jika di timnas Malaysia, pertahanan dilakukan dengan menumpuk pemain tengah didepan kotak penalti sehingga berhimpit dengan pemain lini pertahanannya, dengan fokus agar tak ada pemain dengan membawa bola yang bisa masuk ke dalam kotak penalti.
Sedangkan di timnas Filipina, pertahanan dilakukan dengan membendung dan mempressure pemain lawan yang menguasai bola sejak dari lapangan tengah,dengan fokus agar tak ada pemain dengan membawa bola yang bisa mendekati garis kotak penalti.
Perbedaan ini tentu disebabkan oleh karakter pemain dan gaya pelatihnya, serta yang terpenting tentu karena faktor perbedaan kualitas dan kemampuan pemain di kedua tim itu disesuaikan dengan tipe bertahan yang memungkinkan.
Hal sebaliknya akan terjadi, andai ternyata situasi di lapangan ternyata kendali lapangan tengah dapat sepenuhnya dikuasai, maka dari yang semula bertipe permainan bertahan bisa sontak berubah menjadi bertipe permaianan menyerang.
Disinilah yang akan menjadi kunci pertandingan nanti malam, yaitu pertarungan di lapangan tengah.
5.Menekan Lawan sejak dari Lini Depan:
Di awal pertandingan nanti malam, diprediksi timnas Filipina akan memainkan pola klasik andalannya di Piala AFF 2010 ini, yaitu bermain bertahan dengan mengandalkan serangan balik yang mematikan.
Namun seperti yang dijelaskan diatas bahwa kunci pertandingan nanti malam adalah pertarungan di lapangan tengah.
Jika timnas Indonesia tidak mau Filipina mendapatkan angin sehingga mengembangkan permainan menyerang yang bisa sangat berbahaya bagi lini pertahanan Indonesia, maka setiap pemain sejak dari lini depan sebelum bola melewati separuh lapangan haruslah melakukan tekanan kepada lawan terdekat yang sedang mengusai bola.
Karena jika dibiarkan, maka disamping mereka akan leluasa merubah ritme permainan yang lebih menekan ke sisi pertahanan kita, juga akan menguasai dan mengendalikan lini tengah lapangan.
Celakanya, jika itu yang terjadi, dimana lawan mengendalikan dan menguasai lapangan tengah, maka ritme permainan timnas Indonesia bisa kacau balau. Bukan hanya mandul yang tak memproduksi goal lantaran para pemain depan tak mendapatkan supplai bola, namun juga gawang kita akan dibombardir oleh mereka.
Itulah yang terjadi saat pertandingan antara Indonesia melawan Thailand pada pertandingan kemarin dulu. Dimana lini tengah Indonesia tak mampu mengimbangi lini tengah Thailand.
Sehingga aliran bola ke depan selalu terblok di lapangan tengah, akibatnya pemain depan kita Cristian Gonzales sampai harus turun jauh ke lini pertahanan guna untuk menjemput bola.
Beruntung, Gonzales dijatuhkan di kotak penalti sehingga gol yang diciptakan oleh bambang pamungkas dari titik penalti itu bisa memberikan second wind yang membalikkan keadaan.
Disinilah pentingnya kita berdoa agar Okto Maniani tak bermain seperti saat ia bermain melawan Thailand.
Namun jika Okto tetap bermain dengan gaya dan perfomance yang seperti saat melawan Thailand, maka semoga saja pelatih kita, Riedl, tak terlambat untuk menggantikannya dengan Arif Suyono.
Semoga saja, Firman Utina yang menurut kabar akan dimainkan nanti malam, benar-benar mampu memerankan fungsinya sebagai jenderal panglima perang.
Dimana diharapkan, di lapangan tengah mampu memenangkan pertarungan memperebutkan setiap jengkal dari lini lapangan tengah, dan mampu memerankan sebagai jembatan penghubung dari aliran bola dari lini belakang ke lini depan, serta mampu menjadi play maker yang menginspirasikan bangunan pola serangan secara terencana dan efektif.
Semoga itu semua bukanlah harapan yang terlalu berlebihan bagi kapasitas dan kualifikasi seorang Firman Utina.
6.Arti Goal di Pertandingan Tandang:
Pertandingan nanti malam walau diselenggarakan di Gelora Bung Karno Jakarta Indonesia, namun itu merupakan pertandingan away (pertandingan tandang) bagi timnas Indonesia.
Sesuatu yang menguntungkan dan tentunya harus dimaksimalkan. Mengingat dalam konteks pertandingan dengan sistim gugur yang terdiri dari dua leg pertandingan (tandang dan kandang) maka satu goal di pertandingan tandang mempunyai ‘nilai’ berbeda dengan goal di pertandingan kandang.
Dalam arti kata, tetap saja satu goal akan dihitung sebagai satu goal, bukan dua goal. Namun jika sampai terjadi dalam dua pertandingan kandang dan tandang itu antara dua tim itu mempunyai nilai yang sama, dan selisih goal yang sama, maka siapa yang memasukkan goal di kandang lawan yang lebih banyak maka itulah pemenangnya.
Oleh sebab itu, mumpung pertandingan ini bagi tim kita merupakan pertandingan tandang, yang karena sesuatu hal mengakibatkan diselengarakan di kandang kita, maka menciptakan goal dengan jumlah sebanyak-banyaknya merupakan dambaan dan harapan.
Siapa yang tak ingin melihat tim kita berpesta goal lagi seperti saat tim kita menggilas Malaysia dengan skor 5-1, dan mencukur gundul Laos dengan skor 6-0 itu ?.
7.Doa adalah Senjata Terampuh:
Adalah doa yang ada diatas semua ikhtiar dan usaha serta perjuangan yang semoga akan dilakukan dengan sepenuh hati oleh mereka saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air, yang saat ini mereka dipercaya dan diembankan amanah sebagai duta pembela nama bangsa dan negara dengan menjadi pemain di timnas Indonesia itu.
Oleh sebab itu, sungguh terharu dan sekaligus berbangga mendengar berita bahwasanya sahabat-sahabatnya Cristian ‘El loco’ Gonzales di pengajian majelis taklim yang biasa diikutinya, telah menggelar doa bersama diantara internal jamaah mereka, demi tujuan agar Allah SWT memberikan izin dan ridho-Nya bagi kemenangan timnas Indonesia.
Memanglah benar, berikhitiat dan berupaya merupakan hak manusia sebagai hamba-Nya. Namun, hasil dari segala ikhtiar dan upaya yang telah dilakukan secara maksimal itu sesungguhnya merupakan hak-Nya secara mutlak.
Maka, tak inginkah kita masing-masing juga berdoa semoga timnas kita, diperkenankan oleh-Nya, agar untuk pertamakalinya dapat melangkah ke final Piala AFF dan merebut tropi juara pertamanya ?.
Wallahualambishshawab.
*
- Artikel lainnya : ‘Timnas -Mie Gandum Instan- Indonesia’ , ‘Gen Penyebab Istri Selingkuh’ , ‘Daerah Istimewa Surakarta, Cemburu Jogja ?’ , ‘Sultan HB XI, Akan Masih Berkuasa ?’ , ‘Sultan HB XI’ , ‘Mengapa TKW ?’ , ‘Maridjan Katsumoto Suraksohargo’ , ‘Malam 1 Suro’ , ‘Suksesi Gubernur Jogja’ , ‘Gubernur Monarki Seumur Hidup’ , ‘Sultan for President’ , ‘Ambarukmo Plaza & Sumpah Sultan Jogja’ , ‘Kasultanan -Nusantara- Hadiningrat’ , ‘Mbah Maridjan : Hangrungkepi Momongane’ , ‘Muara Kasus Gayus’ , ‘Politik -Monarki- Jogja’ , ‘Jangan Usik Tahtaku’ , ‘Uji Loyalitas Pelanggan SPBU Pertamina’,.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H