Lihat ke Halaman Asli

Fakta Baru Elpiji

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabung LPG

Semula dikira dari selang dan regulator, ternyata ada masalah lain. Tidak samanya harga gas dan pengoplosan”, demikian kata Presiden SBY seperti dikutip dari sebuah sumber berita online.

Penjelasan dari Presiden SBY tersebut diatas secara tidak langsung telah membantah penjelasan-penjelasan dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa sumber masalah ledakan beruntun tabung gas Elpiji bukan berasal dari tabungnya melainkan berasal dari selang dan regulatornya.

Tidak samanya harga jual atau disparitas harga antara gas Elpiji tabung 3 Kg dengan tabung 12 Kg memicu praktik pengoplosan gas dari tabung 3 kg ke 12 kg itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya kecelakaan ledakan gas elpiji secara beruntun.

Untuk itu, pihak pemerintah akan melakukan pembenahan berupa perubahan spesifikasi gas sehingga bau gas menjadi lebih menyengat, sehingga diharapkan kebocoran akan lebih mudah dikenali.

Disamping itu, pemerintah juga akan menghilangkan disparitas harga gas antara gas elpiji tabung 3 Kg dengan 12 Kg, sehingga akan meniadakan praktik pengoplosan.

Penghilangan disparitas harga itu berarti menaikkan harga gas elpiji tabung 3 Kg menjadi sama dengan harga gas elpiji 12 Kg.

Rupanya begitulah fakta baru menurut penjelasan pemerintah yang telah menjadi penyebab ledakan tabung gas elpiji secara beruntun.

Dan, rupanya dengan menaikkan harga gas elpiji tabung 3 Kg yang menjadi cara pemerintah dalam mengatasinya.

Semoga cara itu tak menjadikan harga barang lainnya menjadi ikut terkerek naik karenanya. Mengingat belum lama ini kenaikan Tarif Dasar Listrik pun telah mendahuluinya, dinaikkan harganya oleh pemerintah.

Akankah, pendapatan rakyat akan dinaikkan pula oleh pemerintah ?.

Wallahualambishshawab.

*

  • Foto ilustrasi dicopy paste dari sini .

*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline