Lihat ke Halaman Asli

Bocah Ngapak

Bukan tentang apa yang kita miliki ,Akan tetapi bagaimana kita bisa berbagi.Dunia takan mengenang apa yang kita miliki , tapi mereka akan selalu ingat apa yang kita bagi

Penyambutan Raja Salman Terlalu berlebihan?

Diperbarui: 6 Maret 2017   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Raja SalmanYang Di sambut Oleh Presiden JOKOWI di bandara (Kompas.com)

Penyambutan Raja Salman Berlebihan ...?Pertanyaan yang Terdapat pada Home page Kompasiana Pro Kontra,

saya yang memberikan Komentar Kontra berpendapat bahwa penyambutan Kedatangan Raja Salman wajar dan sangatlah lumrah,

Beliau layak mendapatkan penyambutan yang baki di karenakan beberapa sebab diantaranya :

1.Raja Salman datang dengan Rombongan yang terdiri atas 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran. ( jumlah Yang Besar Dalam Sejarah Kunjugan Negara ).

2.Raja salman Datang Dengan Membawa Potensi Ivestasi besar yang Menunjang Pertumbuhan ekonomi Indonesia Bersama rombongannya.

3.Presiden RI Pernah Datang Ke arab Dan Disambut langsung oleh Raja Salman di bandara Saat Beliau Datang Ke Arab Saudi.

4.Sebagai raja yang Bergelar Penjaga Dua Kota Suci Agama Islam (Menyambut mewakili Rakyat indonesia yang  mayoritas muslim dan terbesar di dunia ).

5. Wajar Negara kita Tersohor akan Rakyatnya yang Ramah tamah sepantasnya kita memuliakan tamu negara.

da alasan lain yang memang pantas untuk menyambut beliau Raja Salman

Terlepas dari isu pepolitikan bangsa ini semua penyambutan terhadap tamu negara yang datang ke indonesia adalah wajar wajar saja, siapapun Presiden yang memimpin indonesia berhak menyambut tamu negara secara istimewa.

Pemimpin barat dan pemimpin negara negara lainpun yang pernah datang ke indonesia selalu di sambut oleh Presiden Kita Di Bandara.dan Bagaimana pemimpin bangsa kita serta bangsa kita akan di hargai dan di hormati oleh negara dan bangsa lain secara baik, jika kita tidak menghormati menghargai bangsa lain?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline