Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Syamsul yakin dan Boby Darmawan Aziz
Dakwah memerlukan retorika agar pesannya menarik dan estetik. Tanpanya, dakwah terasa hambar seperti sayur tanpa garam.
Retorika dakwah memastikan ceramah memiliki substansi yang berbobot dengan bahasa baku dan data yang teruji, sesuai dengan perkembangan mad'u yang semakin rasional dan kritis.
Retorika dakwah digunakan untuk membuat pesan dakwah menjadi informatif, persuasif, dan menarik, sehingga mudah dipahami oleh mad'u.
Dai menggunakan pathos, logos, dan ethos dalam berdakwah untuk memperbaiki performa dan mendapatkan respons positif dari mad'u.
Retorika dakwah mempertimbangkan diens yang semakin beralih ke platform online, menggunakan komunikasi nonverbal melalui perangkat digital.
Retorika dakwah melibatkan lima tahapan dalam pidato: penemuan, penyusunan, gaya, memori, dan penyampaian, yang menjadi teknik dakwah dalam ilmu dakwah.
Dakwah retorika didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti prestasi politik atau pencapaian ekonomi, bukan hanya semata retorika.
Dakwah harus tetap mempertahankan nilai-nilai amanah dan ruhnya sebagai ibadah ghair mahdhah, bukan sekadar alat untuk tujuan dunia semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H