Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Retorika dalam Jurnalistik

Diperbarui: 28 Mei 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen dan Mahasiswa Retorika UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta, Syamsul Yakin dan Boby Darmawan Aziz.

Dalam mengembangkan retorika komunikasi verbal, baik lisan dan tulisan, minimal harus diperhatikan tiga hal. Pertama, harus menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku umumnya  digunakan dalam forum resmi.

Hanya saja perlu disampaikan di sini bahwa bahasa asing dapat dijadikan selingan dalam setiap komunikasi baik lisan maupun tulisan. Tujuannya, untuk memberi keyakinan kepada audiens. Bahasa gaul atau bahasa daerah terkadang penting juga satu dua kali dipilih. Tujuannya untuk mengajak audiens lebih dekat dengan pembicara dan agar ada joke atau candaan sebagai ice breaking.

Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah. Sementara fakta adalah  apa saja yang tertangkap oleh indra manusia, ada, dan nyata. Data itu dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata.

Yang dimaksud berbasis data adalah materi atau tema yang disampaikan berdasar fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama-sama.

Ketiga, riset adalah penelitian yang dimulai mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, pendidikan, pendapatan per-kapita, dan lain-lain.

Inilah pengembangan bahasa komunikasi yang bisa dipelajari secara teori dan dipraktikkan secara diulang-ulang dan dibiasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline