Lihat ke Halaman Asli

aan rianto

Pengamat Issue HIV

Mengapa HIV Sebegitu Menyeramkan?

Diperbarui: 20 November 2020   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengapa banyak sekali yang memiliki ketakutan akan status hiv positive?
HIV positive berarti tubuh membentuk anti-body hiv karena ada paparan HIV.  Lalu mengapa harus ada ketakutan saat ini terjadi?

1. HIV identik dengan "penyakit" pelaku sex bebas dan  penyimpangan perilaku sehingga dianggap orang dengan hiv adalah "kurang" bermoral dan suatu aib.
Faktanya HIV adalah suatu infeksi virus yang secara medis dapat menginfeksi siapapun tanpa memandang latar belakang sosial, agama, umur, orientasi sexual, jenis kelamin, profesi atau lainnya.

2. Menjadi HIV positive akan segera berakhir dengan AIDS karena tidak ada obatnya sehingga PASTI akan dijauhi oleh orang lain.
Faktanya orang dengan HIV yang patuh pengobatan HIV dapat memiliki kehidupan dan kesehatan sama dengan orang tanpa HIV. Orang dengab HIV yang patuh ARV tidak akan menjadi AIDS, kekebalan tubuh akan dipulihkan bahkan tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya saat mencapai Viral Load tidak terdeteksi (TDTM).
Fakta lainnya, status kesehatan tidak seharusnya menjadi perhatian orang lain, bahkan riwayat kesehatan panu di rekam medis juga menjadi kerahasiaan kecuali kita memberitau orang lain

3. Menjadi HIV positive berarti mengidap sakit yang harus minum obat seumur hidup krn belum bisa disembuhkan.
Faktanya: HIV memang belum dapat disembuhkan tetapi dengan patuh ARV setiap hari maka ODHIV (Orang Dengan HIV) dapat memiliki kesehatan yang sama dengan Orang tanpa HIV, bahkan bisa lebih baik saat kekebalan tubuhnya ditingkatkan. Orang Dengan HIV juga tidak lagi dapat menularkan hiv kepasangannya sekalipun melakukan sex tanpa kondom ***)
Lalu saat semuanya sudah sama dengan orang tanpa HIV apakah masih layak merasa berbeda?
Ya tapi harus minum obat seumur hidup....
Orang tanpa HIV minum obat agar sakitnya sembuh, orang dengan HIV minum ARV agar tidak sakit dan menularkan keorang lain.
Orang dengan infeksi kronis lain jg banyak tang harus selalu minum obat, diabetes misalnya....lalu mengapa hanya HIV yang seolah sebegitu spesial?

Coba pelajari hal2 diatas mengapa HIV menjadi begitu menyeramkan bagi banyak orang? HIV saat ini dapat dikendalikan hingga pengidapnya tidak lagi dapat menularkan HIV kepasangannya karena virusnya ditekan hingga taraf tidak terdeteksi. Pengidap HIV dapat memiliki kehidupan sosial dan sexual sama dengan orang tanpa HIV.
STIGMA lah yang membuat HIV terlihat buruk.

Bayangkan apabila tubuh tidak mampu membentuk anti-body hiv saat terinfeksi.
1. HIV akan merusak kekebalan tubuh tanpa diketahui sehingga kesehatannya makin buruk
2. Orang dengan HIV tidak akan tau bahwa dia terinfeksi HIV sehingga tidak akan mendapat pengobatan
3. Orang dengan HIV akan terus menularkan keorang lain karena tidak mengetahui sudah terinfeksi HIV

Dengan menghapus stigma maka :
1. Orang dengan HIV akan tetap dapat melanjutkan pengobatan sehingga tidak lagi dapat menularkan keorang lain
2. Orang tanpa HIV akan lebih nyaman untuk mengetahui status HIV-nya sehingga dapat memperoleh pengobatan sebelum kondisi memburuk yang berarti kehilangan produktiftas.

Tubuh memiliki cara melindungi dirinya dari setiap infeksi yang masuk termasuk dalam pembentukan antibody.
Jadi ada yang salah dengan menjadi positif HIV?
STIGMA lah yang membuat HIV begitu spesial dan buruk karena selalu dikaitkan dengan moralitas dan aib.

Data yang disajikan kemenkes menunjukkan hanya 4.5% Orang Dengan HIV mencapai Viral Load tidak terdeteksi, selebihnya masih berpotensi menularkan karena adanya stigma.

Saatnya merubah pola pikir dan pemahaman.
***) Kondom tetap diperlukan untuk menghindari ims lain dan kehamilan yang tidak diinginkan.
ARV hanya mencegah penularan HIV saat Viral Load Tidak terDeteksi dan tidak mencegah infeksi menular lainnya.

#equals_id
#uequalsu
#tdtm

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline