Lihat ke Halaman Asli

aan rianto

Pengamat Issue HIV

Perlukah Kita Mengubah Edukasi HIV?

Diperbarui: 26 Oktober 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sering sekali Kita menemui kasus sahabat dengan HIV yg karena merasa sehat lalu memutuskan berhenti ARV.
Apakah Kita perlu marah, emosi bahkan semakin bersemangat menakut2i?

1. Orang Dengan HIV yang pengobatan ARV nya berhasil dan merasa sehat Akan mencoba berhenti ARV beberapa Hari utk membuktikan apakah "doktrin" harus patuh ARV selama ini benar atau sekedar mitos utk menakut2i.

Setelah dicoba beberapa hari tdk ARV dan masih baik2 saja, maka ybs akan meneruskan putus ARV dan mulai lupa bahwa ybs hidup dengan HIV.

Perlu dipahami bahwa HIV bukanlah penyakit atau Akan menimbulkan penyakit apapun dalam waktu dekat.

HIV akan merusak kekebalan tubuh sehingga pada akhirnya tubuh tidak mampu melawan infeksi yg menyerang sehingga akan mudah sakit. Saat orang dengan HIV (ODHIV) merasa sehat maka dia Akan berpikir bisa berhenti ARV Karena anggapannya selama ini bahwa ARV=Vitamin yang bisa diminum saat sakit dan berhenti saat merasa sehat.

2. Orang Dengan HIV yang sudah merasa sehat dan memutuskan berhenti ARV Akan merasa hidupnya sudah sama seperti sebelumnya, melakukan sex tanpa perlindungan dengan orang lain yang tanpa disadari bahwa dirinya kembali memiliki resiko menularkan keorang lain.

Hal ini seringkali dipicu kebosanan harus tetap ARV setiap hari dan keharusan penggunaan kondom seumur hidup. Sehingga pada akhirnya yg dipikir adalah apa fungsi ARV (yang katanya membuat ODHIV sehat) tapi tidak dapat memiliki kehidupan sex seperti orang lain? Lalu apa arti sehat kl masih dibelenggu ketakutan penularan kepasangannya setiap kali melakukan hubungan sex?

Sehat pada orang dengan HIV di indikasi kan dengan pemeriksaan CD4>450 dan VL tidak terdeteksi yang berarti bukti pemeriksaan lab tsb sama dengan rujukan orang tanpa HIV. Edukasi selanjutnya adalah status "sehat" berdasarkan pemeriksaan lab tadi HARUS DIPERTAHANKAN dengan kepatuhan ARV.

3. Herbal membuat sehat, ARV membuat sakit.
Sebagian besar herbal atau suplemen (yg terdaftar BPOM) hanya meningkatkan imunitas, tidak membunuh bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya. Sementara ARV Akan melindungi sel kekebalan tubuh (cd4) dari serangan HIV.

Dengan herbal dan tanpa ARV maka kekebalan tubuh yang sudah bagus tadi tetap Akan dirusak oleh HIV, Karena HIV disediakan makanan (cd4) Sehat utk dapat terus direproduksi

Ingat semakin banyak cd4 sehat tanpa ARV yg melindunginya maka produksi hiv juga Akan semakin cepat Karena hiv menyerang sel kekebalan tubuh (cd4) yang tidak dilindungi ARV.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline