Beberapa kasus "seleb HIV" (yg tidak banyak diketahui awam) membuka status berawal karena adanya "ancaman" bahwa statusnya akan dibocorkan (oleh mantan).
Alih2 dibocorkan, lebih baik ngomong sendiri.
Sayangnya banyak yang membuka status hanya untuk mendapat simpati dan dukungan, dan bukan untuk mengedukasi.
Sekali Kita membuka status, Kita tidak akan pernah dapat "menarik" kembali pernyataan tersebut. Berhati hatilah apabila memutuskan untuk membuka status, karena masih banyak yang mengkaitkan status HIV dengan moral.
Mungkin masih banyak "ketidak pedulian" terkait informasi dan edukasi HIV. Banyak yang mengaku perduli tetapi tidak pernah membagikan edukasi apapun. Banyak yang karena alasan "privacy" tidak mau (nyaman) membicarakan HIV.
Semakin banyak orang yang bersedia menjawab pertanyaan terkait HIV secara lebih terbuka dan gamblang, menjawab setiap tantangan mitos dan meluruskannya (dan bukan meneruskannya) akan semakin mudah melakukan edukasi yang benar.
HIV hanyalah virus, bukan status moral!
Dengan menyediakan informasi, Kita dapat mengontrol sejauh Mana informasi yang akan dibagikan.....termasuk Kita dapat menolak bahwa HIV bukanlah status moral ataupun sosial.
Beranikah Kita menyampaikan hal tsb? Atau akan membiarkan hal tsb menjadi anggapan awam hanya karena Kita tidak mau (nyaman) membicarakannya?
Dengan terapi ARV dan VL Undetectable Kita tidak lagi menularkan HIV secara sexual kepasangannya, lalu apakah Kita juga perlu membuka riwayat ims lain (misal sipilis) yang sudah ditangani dan tdk lagi menularkan 5 taun lalu????
Apabila memutuskan untuk membuka status, pastikan bahwa lingkungan sudah siap dengan informasi yang akan diberikan, jadi tidak akan ada "kejutan" yang tidak diharapkan karena bagaimanapun HIV masih memiliki tingkat stigma Sosial yang tinggi.