Lihat ke Halaman Asli

Bobby Prabawa

ghost writer, copywriter, dan editor

Ekrafkeun Bogor!

Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Rabu, 6 Oktober 2023 di Gedung Bogor Raya Club saya mewakili koordinator periklanan Ekonomi Kreatif Bogor menghadiri pertemuan dengan perwakilan  Pemerintah Kota Bogor dari berbagai elemen yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu dalam rangka membuat rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif Kota Bogor untu Tahun 2023.

Mamang penjual martabak manis, martabak telur, cilok, dadar gulung, mamang bubur kacang hijau, dan mamang lainnya adalah pelaku ekraf. Seberapa yakin ekraf akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bogor? Desain grafis, pelukis, seniman, editor, copywriter, penulis lepas, penulis biografi juga pelaku ekraf dalam ranah kreatif lainnya.

Kendala pelaku ekraf jika dimintai HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan diminta NIB (Nomor Induk Berusaha) adalah mereka single fighter, artinya tidak punya pekerja lain selain dirinya. Mamang martabak manis juga tidak punya sertifikat halal meskipun semua orang tahu bahwa martabak itu halal.

Mereka melakukan pekerjaan ekraf karena tiga alasan, pertama karena tidak tertampung sebagai pekerja   kantoran, karena passion, atau karena pekerjaan utama mereka gajinya tidak mencukupi, sehingga perlu melakukan pekerjaan kedua pada bidang ekraf dalam menambah penghasilan. Cara mendukung pelaku ekraf di bidang kuliner adalah dengan jajan, belilah produk mereka, agar uang berputar dan roda ekonomi tetap  berjalan, serta pelaku ekraf tertolong.

Matahari Dept Store Mall Legend dekat Stasiun Kota Bogor tak luput dari kebangrutan. Mall lain seperti  Jambu 2, dan mall lainnya juga sepi pembeli, perilaku konsumen sekarang beralih, apapun produknya, mereka membelinya secara online.

Sekolah pada tingka SD -- SMA, dan Perguruan Tinggi adalah suluh yang basah dalam menciptakan pekerja ekraf. Para murid dan mahasiswa dididik sebagai karyawan. Tidak boleh melakukan kesalahan, harus bekerja sendiri, hanya memiliki satu jawaban, dll. Untuk merubah mindset agar mereka setelah lulus menjadi pekerja ekraf inilah hal yang sulit.

Saya sebagai koordinator divisi periklanan bagian dari 16 sektor yang ada di ekraf Bogor ingin mengedukasi calon pelaku ekraf, dan para pelaku ekraf Kota Bogor agar belajar ngiklan. Saya bekerja sama dengan pengajar yang kompeten di sekolah iklan yaitu Om Budiman Hakim dan Kang Asep Herna agar mereka bisa bikin iklan.

Produk tak bisa menjual dirinya sendiri, meskipun katanya marketing terbaik adalah kualitas. Lihatlah Van Gogh, dia melukis 2.100 lukisan terbaik, namun yang laku semasa dia hidup, hanya satu. Itu pun pembelinya atas dasar kasihan. Yuk ekrafkeun Bogor dengan belajar bikin iklan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline