Gunung Gede adalah gunung yang mudah didaki, medannya tidak terlalu berat, banyak terdapat pos pemberhentian, dan saya dan teman-teman seperjalanan pendaki yang pemberani pernah mendaki Gunung Gede lebih dari 10 kali. Ramai sekali pendaki di sana, sudah mirip mall yang sedang cuci gudang. Tahukah Anda tentang sejarah letusan Gunung Gede?
Gunung Gede meletus pertama kali pada tahun 1747. Letusan pertama yang terjadi pada 276 tahun yang lalu ini sangat hebat yang menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari Kawah Lanang. Letusan ini memiliki dampak yang amat besar. Kemudian Gunung Gede meletus lagi pada tahun 1761, 1780, dan 1832.
100 tahun lebih tertidur setelah letusan pertama yang dasyat. Kemudian Gunung Gede kembali meletus dasyat kedua pada tahun 1840, tepatnya pada tanggal 12 November, pukul 3 dinihari. Goncangannya yang hebat membangunkan masyarakat di sekitar yang sedang tertidur pulas.
Keresidenan Priangan yang pada awalnya beribukota di Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bandung oleh Residen van der Moor setelah letusan Gunung Gede yang memporakporandakan pada tahun 1864.
Setelah itu Gunung Gede kembali batuk-batuk atau mengeluarkan letusan-letusan kecil kurang lebih 24 kali, namun cukup membahayakan untuk warga yang tinggal di sekitar Gunung Gede. Letusan terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957, ini masih masuk dalam kategori letusan kecil, dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur.
Namun tetap waspada, karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif, jika aktif kembali akan sangat membahayakan. Sebagai gambarannya batu-batu besar di kali Ciliwung adalah jejak lemparan letusan dari Gunung Gede. Pada sepanjang Kali Ciliwung, kalian akan menemukan gerombolan batu maha besar selain sampah yang bertebaran.
Tercatat C.G.C Reiwardt pada tahun 1819 adalah orang pertama yang mendaki Gunung Gede. Patung C.G.C Reiwardt dapat Anda temukan dekat Danau Srigunting di Kebun Raya Bogor.
Kemudian disusul oleh F.W Junghuhn (138-1861), J.E Teijsmann (1839), A.R Wallece (1861), S.H Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M Docters van Leeuwen (1911), dan C.G.G.G.J van Steenis (1920- 1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang telah terbit pada tahun 1972. Taman Nasional Gunung Gede- Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara.
Objek menarik yang wajib Anda kunjungi di Gunung Gede
Beberapa objek wisata menarik yang wajib Anda kunjungi jika mendaki Gunung Gede adalah