Menulis blog adalah salah satu trik meluaskan jaringan pertemanan yang mungkin nampak tidak hebat, namun percayalah sangat berguna dan membuat kenangan hidupmu terekam dengan baik. Saat ini orang lebih terpesona mengintip instagram, atau tik-tok. Nyatanya orang joget-joget lebih dilirik banyak viewer daripada sebuah tulisan pada blog yang ditulis dengan sungguh-sungguh.
Saya pernah menemukan sebuah kalimat inspiratif dari Ernest Hemigway, tentang pelajaran menulis. Berulang kali saya baca tetap mencerahkan, terutama di kala saya sedang malas menulis.
Ernest Hemingway bilang," ...Menulislah tentang sesuatu yang kamu ketahui. Soal yang kumaksud tadi adalah : kita bisa sama-sama pergi ke pasar atau arena sabung ayam, lalu masing-masing mencatat apa yang kita lihat . Apa yang nyata-nyata kau lihat dan mengesankan pikiranmu. Semua yang kusampaikan tadi cuma contoh latihan. Itu seperti latihan menggunakan lima jari saja. Dan itu bukan cara terbaik, kita bisa membuat cara yang lebih baik lagi.
Saya menulis di blog matakuceritaku.blogspot.com, Kompasiana, sosial media (instagram dan facebook), dan di buku harian, namun buku harian yang saya tulis sudah banyak yang hilang, lebih awet menulis di blog, diary online. Tulisan saya tentang donor mata di blog, mendapat respon dari wartawan Pos Kota, Mba Yuli. Saya diwawancarai lewat telepon. Dan rasanya sungguh menyenangkan. Foto saya dan Queency (puteri kecil saya) bisa muncul di Pos Kota.
Menulis bisa menjadi mata panah untuk memasarkan diri Anda, begitu mereka googling dengan mengetikkan nama Anda , muncullah tulisan Anda yang bertebaran di berbagai website. Menulis pada awalnya di blog, bagi saya tidak mendatangkan keuntungan financial apapun, selain pengalaman dan saya menjadi makin mahir menulis.
Berkat menulis saya pernah dapat tawaran Jelajah Nusantara dari PT Indonesia Kaya yang disponsori perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT Djarum, saya jalan-jalan keliling Padang Panjang untuk menulis artikel wisata, saya juga bertemu teman-teman dari komunitas Google Local Guide, serta Wikipedia gegara hobi menulis.
Menulis itu kakak kandung dari membaca. Kita harus hamil ide dengan membaca banyak buku, melakukan perjalanan, ngobrol, atau mendengarkan cerita orang lain dengan sabar, ini kita lakukan agar jari jemari kita lancar menari di keyboard laptop. Dan hal terakhir, menulis adalah makam saya. Jadi jika saya telah meninggal dunia orang lain dan teman-teman saya bisa tetap bisa mengunjungi saya di tengah kesibukan, lewat blog yang saya tuliskan.
Terima kasih Anda sudah meluangkan waktu membaca artikel ini. Salam.