Lihat ke Halaman Asli

Bobby Prabawa

ghost writer, copywriter, dan editor

Mengapa Banyak Perusahaan Indonesia yang Pelit (Gaji di Bawah UMR)?

Diperbarui: 10 Mei 2023   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karena Indonesia banjir bonus demografi

Suka atau tidak, Indonesia saat ini berada dalam era bonus demografi, yaitu antara tahun 2020 -2035. Definisi bonus demografi adalah ketika kelompok usia produktif (15 -64 tahun) lebih banyak daripada kelompok usia tidak produktif (usia 65 tahun ke atas).  Anda pasti sudah sering dengar pejabat-pejabat pemerintah bicara hal ini.Masalahnya pejabat pemerintah tersebut tidak bilang bonus demografi untuk siapa? Bonus demografi sejatinya untuk pengusaha bukan untuk kaum pekerja.

Pengusaha selama ini sudah berada di atas angin. Nah selama bonus demografi, mereka lebih di atas angin (lagi). Bisa sesukanya karena begitu berlimpahnya para pencari kerja.

  • Tidak suka pekerjaan ini? Resign aja, masih banyak kok yang mau menggantikanmu.
  • Tidak suka digaji segini (di bawah UMR, di bawah garis kemiskinan) ? Resign aja, masih banyak kok orang lain yang mau menggantikanmu.
  • Tidak suka aturan di kantor ini? Resign aja, masih banyak kok yang antri menggantikanmu.

Sadar nggak sih kalau penduduk Indonesia itu banyak banget?

Dalam 10 tahun saja (2010 -2020 ) penduduk usia produktif bertambah 33 juta.

  • Sensus 2010  sekitar 238 juta jiwa,  
  • Sensus 2020  sekitar 271 juta jiwa

Artinya setiap tahun penduduk Indonesia bertambah 3,3 juta. Tiap dua tahun bertambah 6,6 juta , lebih banyak daripada populasi Singapura. Jadi selama 10 tahun kita sebenarnya sudah melahirkan negara Singapura. Oh ya...pertambahan penduduk ini belum akan berhenti ya. Memang nanti agak melambat, tapi jauh dari kata berhenti. Sebagai bocoran, tahun 2035 diperkirakan ada 305 juta manusia usia produktif di Indonesia, semua butuh pekerjaan.

Jadi jangan heran kalau banyak yang mau jadi ASN (meski katanya gaji kecil dan nyogok). Banyak yang mau jadi TNI/Polri (meskipun harus menyogok). Jangan heran kalau UMR rendah. Jangan heran kalau rumah makin tidak terbeli. Jangan heran kalau jalanan semakin macet. Jangan heran kalau satu lowongan pekerjaan diperebutkan 2000 orang pencari kerja. (Nurkholisoh Ibnu Aman, Senior Economist, 13 Feb 2022, Quora)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline