Sepercik Kabar Baik untuk Sekolah Anak Kolong Penjaringan

Di tengah ancaman penggusuran, ada sepercik kabar baik untuk pengelola dan para siswa-siswi Sekolah Anak Kolong Penjaringan. Ada apa gerangan?

Beberapa waktu lalu Ruang Berbagi mengajukan Ibu Hermina atau Ibu Erna sebagai sosok pahlawan dalam sebuah ajang lomba. Ibu Erna memang patut disebut pahlawan tanpa tanda jasa.

Betapa tidak, Ibu Erna telah 22 tahun mengabdi sebagai guru sukarelawan bagi anak-anak kaum miskin perkotaan di Penjaringan, Jakarta Utara.

Siapa yang tahan mengabdi tanpa gaji selama lebih dari dua dasawarsa di ibu kota yang harga kebutuhan hidup sangat tinggi? Mungkin hanya orang yang melawan arus saja yang mau.

Di antara para pelawan arus itulah, Ibu Erna terbilang. Tanpa sibuk pamer di media sosial, Ibu Erna tekun mengajar dari pagi hingga sore hari di satu-satunya ruang kelas di sekolah untuk anak kaum marjinal itu.

Ruang Berbagi telah datang langsung ke sekolah Anak Kolong itu beberapa waktu silam. Suasana kelas begitu semarak, meski hawa terasa panas. 

Anak-anak giliran kelas berikutnya sudah menunggu dengan tak sabar. Sementara anak-anak di dalam kelas tampak antusias mengikuti bimbingan Bu Erna dalam belajar menulis dan berhitung.

Ya, tujuan Bu Erna dan almarhum Paulus Madur, ayahnya, adalah mengajari anak-anak itu agar tidak mudah dibohongi orang. Sesederhana itu. Semulia itu. 

Sekolah swadaya masyarakat ini sangat memerlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Sayang sekali, banyak pihak yang semestinya turun tangan selama ini berdiam terpaku.

Padahal, Sekolah Anak Kolong ini menjalankan misi mulia: amanat mencerdaskan anak bangsa yang tertulis dalam undang-undang dasar negara.