Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

KLB PSSI Maret 2023 dan Oknum Pengurus Klub Indonesia Bergaya Koboi

Diperbarui: 4 November 2022   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KLB PSSI Maret 2023 dan adanya oknum pengurus klub bergaya koboi - Abigail Keenan on Unsplash 

Wacana Kongres Luar Biasa PSSI bergulir. Terakhir, PSSI mengirimkan surat pada FIFA bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) akan dilakukan pada 18 Maret 2023.

Hal ini adalah sebuah kabar gembira, meski belum bisa dikatakan sebagai sebuah jaminan masa depan cerah pascatragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter.

Awal munculnya desakan KLB PSSI

Munculnya desakan KLB PSSI bermula dari rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan.

TGIPF melalui rekomendasi yang ditulis pada 14 Oktober 2022 itu, menyarankan agar semua Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, pascatragedi Stadion Kanjuruhan.

TGIPF yang dipenggawai Menkopolhukam Mahfud MD menyarankan agar PSSI segera menyelenggarakan KLB agar dapat memilih anggota Exco baru. Tadinya agenda kongres PSSI adalah pada November 2023. 

Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, juga mendukung adanya KLB PSSI untuk membaharui wajah kepengurusan PSSI, induk olah raga paling populer se-Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai pemilik klub Persis Solo, Kaesang ingin agar KLB diadakan.

KLB PSSI dan adanya oknum pengurus PSSI bergaya koboi

Sejatinya masyarakat sudah tahu bahwa kunci perubahan sepak bola nasional terletak di kantor pusat PSSI. Dalam arti, PSSI perlu membenahi diri dari dalam sebelum mengajak insan sepak bola, termasuk klub dan pemain, untuk berbenah.

Kita tahu, beberapa pengurus PSSI merangkap jabatan sebagai pemilik atau pengurus klub sehingga rawan terjadi konflik kepentingan. Bagaimana bisa menjaga netralitas jika ternyata petinggi klub masuk dalam jajaran operator liga? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline