Soal nama besar, Kompasiana unggul dibandingkan blog warga lainnya. Juga soal jumlah pengunjung. Setidaknya setakat ini.
Soal seni memikat penulis muda untuk rajin menulis dan bersilaturahmi, Kompasiana sedang berusaha. Setidaknya ini yang saya amati.
Meskipun saya tidak layak lagi disebut penulis muda, toh jiwa muda saya memanggil untuk sekadar berbagi kesan dan usulan.
Kontras antara mayoritas penulis sesekali dan penulis setia
Sejak lama, Kompasiana umumnya disokong penulis setia yang tidak muda lagi. Katakanlah di atas usia 25 tahun.
Coba saya tanya pada Anda yang setiap hari membaca Kompasiana, siapa dan berapa nama-nama penulis Kompasiana yang Anda hafal, entah karena setia menulis atau karena mutu karyanya?
Saya sendiri mendapati, lebih banyak nama yang saya ingat spontan adalah mereka yang berusia lebih dari 25 tahun. Sedikit (sekali) pelajar dan mahasiswa yang akhirnya setia menjadi penulis rutin di Kompasiana.
Mayoritas penulis di Kompasiana adalah penulis muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang menggunggah tugas sekolah dan kampus. Demikian pula pembaca.
Para penulis setia yang minimal menulis 5 artikel dalam sebulan kiranya rata-rata kaum profesional dan kaum pensiunan yang memiliki renjana untuk meluangkan waktu demi literasi.
Usaha Kompasiana