Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Kompasianer Tak Kalah Tabah dari Wartawan Liputan Daerah

Diperbarui: 27 Desember 2021   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di penjuru Nusantara, di sebuah kampung di pelosok negeri, seorang penulis di Kompasiana sibuk mewawancarai seorang pengusaha kecil yang juga seorang difabel.

Dicatatnya dengan rinci hasil wawancara itu. Dibuatnya sebuah feature yang menyentuh hati. 

Tujuannya sederhana: menyadarkan pada pembaca bahwa difabel seringkali kesulitan mendapatkan modal usaha sehingga tergantung sungguh pada usaha sendiri dan bantuan warga lain.

Ketika bertemu lagi dengan si pengusaha difabel nan gigih, ada kabar gembira. Pesanan dari pembaca Kompasiana. Meski tidak banyak, toh pesanan itu membahagiakan hati dan menggerakkan roda ekonomi.

Kisah di atas adalah semacam lukisan kiprah dan ketabahan para kompasianer atau penulis di Kompasiana. 

Kompasianer tak kalah tabah dari wartawan daerah

Saya memang bukan wartawan daerah. Belum pula mewawancarai wartawan spesialisasi liputan daerah. Akan tetapi, saya sangat bisa membayangkan betapa tabahnya para wartawan daerah.

Kebetulan, daerah asal saya adalah daerah yang juga masih tertinggal di sana-sini. Kekeringan masih terjadi. Kasus bunuh diri akibat kesepian dan kemiskinan juga ada.

Kompas menugaskan satu wartawan untuk meliput di daerah saya. Saya belum sempat ngobrol dengan beliau, tetapi saya tahu dari ibu saya.

"Nak, ini ada langganan laundry baru. Mbak NN, wartawati Kompas lho," kata ibu saya. Mendengar nama itu, saya merasa tak asing karena memang nama beliau sudah menghiasi Kompas, terutama liputan di daerah sebelum penugasan di daerah saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline