Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Saat Mengabarkan Berita Kematian Seseorang, Sebaiknya Jangan Lakukan 4 Hal Ini

Diperbarui: 23 Desember 2021   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaiknya jangan lakukan 4 hal ini saat mengabarkan berita kematian-Photo by Rhodi Lopez on Unsplash

Aku ingin hidup seribu tahun lagi. Demikian kata Chairil Anwar dalam puisi "Aku". Akan tetapi, manusia mustahil hidup seribu tahun. Apalagi orang Indonesia yang rerata harapan hidupnya pada tahun 2025 "hanya" mencapai 73,7 tahun menurut Bappenas. Sebagai perbandingan, warga Jerman memiliki harapan hidup mencapai 82,67 tahun pada periode yang sama.

Setiap orang akan meninggal. Nah, saat harus mengabarkan berita kematian seseorang, sebaiknya jangan lakukan 4 hal ini. Apa saja 4 kesalahan yang perlu kita hindari saat mengabarkan kematian seseorang? Adakah etika mengabarkan berita duka?

Pertama, tergesa-gesa mengabarkan kematian seseorang tanpa verifikasi

Berita kematian memang sangat menyentuh perasaan kita sehingga kita jadi kurang menggunakan rasio. Tak jarang, kita meneruskan begitu saja berita kematian seseorang yang kita dapat di grup medsos atau dari orang lain, tanpa memverifikasi dahulu.

Kita jadi malu ketika ternyata orang yang kita beritakan wafat ternyata masih sehat. Bahkan, kesalahan ini bisa merusak relasi kita dengan pribadi dan keluarga yang bersangkutan.

Cara paling aman adalah meneruskan berita kematian setelah kita mendapatkan kepastian minimal dari dua sumber/dua orang yang bisa dipercaya. Kecuali kalau memang kita menjadi saksi mata kematian seseorang. Itupun ada kemungkinan terjadi mati suri dan atau salah diagnosis dokter- yang meski langka, bisa saja terjadi. 

Jika yang dikabarkan meninggal itu tokoh publik, cek dulu di media tepercaya seperti Kompas.com. Salah memberitakan kematian tokoh publik bisa membuat kita, maaf, tampak kurang terdidik dalam literasi media. 

Belum lagi jika kekeliruan kita itu menyinggung perasaan fan base artis atau tokoh publik terkait. Wah, gawat. Jemari warganet bisa lebih kejam dari pembunuhan. 

Cara terbaik adalah dengan menyertakan utas (link) berita media tentang kematian artis atau tokoh publik tersebut. 

Kedua, kurang cermat dengan nama yang sama tapi orangnya beda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline