"Kemerdekaan adalah karunia yang wajib kita syukuri dan kita isi dengan sepenuh hati." (Ruang Berbagi)
Perjalanan panjang negara tercinta, Republik Indonesia hari ini mencapai titik penting. Genap 76 tahun bangsa kita merdeka. Dirgahayu Republik Indonesia!
Perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang telah menumpahkan darah dan keringat tanpa mengharapkan balasan patut kita kenang. Banyak di antara mereka menjadi pahlawan tak dikenal, yang bahkan tidak ditemukan lagi rimbanya.Â
Perjuangan para pejuang dari segala latar belakang suku, agama, dan ras demi kemerdekaan Indonesia patutlah kita lanjutkan dengan menggalang semangat persatuan.Â
Literasi sebagai kunci perjuangan bangsa
Mustahil bangsa kita meraih kemerdekaan tanpa peran tokoh-tokoh yang sadar akan pentingnya literasi dan edukasi. Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta adalah cendekiawan yang gemar melahap bacaan adikarya.
Para pemuda-pemudi perintis aneka kelompok generasi muda pada masa sebelum kemerdekaan adalah insan-insan yang sudah mengalami "pencerahan intelektual" mengenai dampak penjajahan.
Banyak pula pahlawan pergerakan dan perjuangan nasional kita yang berjuang dengan pena dan mesin tik. Sebut saja Dewi Sartika dan Maria Walanda Maramis. Kemampuan diplomasi untuk menggalang dukungan dari negara-negara lain juga mengandaikan kecerdasan yang memadai.Â
Kemerdekaan sejati dimulai dari orang-orang yang memiliki tingkat literasi memadai. Tanpa literasi, mustahil berdikari.Â
Menulis dan saling mendidik: jalan kebaikan mengisi kemerdekaan