Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Bukan Sajak Kecil tentang Asmara

Diperbarui: 29 Juni 2021   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi bukan sajak kecil tentang asmara | pixabay

pria itu masih lelap dalam rasian
kala wanodya paruh baya itu memantik perapian
lantas merebus kahwa kesukaan

kokok kinantan berkumandang memecah subuh
sang lelaki pun membangkit tubuh
tersaji aroma bijibiji pilihan terseduh

harum wangi yang membawanya ke masa silam
kala hujan deras mempertemukan dua insan
berteduh di emperan warung kopi pinggiran

sang paramarta itu kini telah menua bersama dirinya
lima puluh warsa dalam bahtera yang sama
walau kadang si lelaki dan si puan tak seirama

"sudah sepuluh tahun tak berputra, tinggalkan saja dia"
suarasuara tetangga dan saudara itu masih bergema
tetapi sang pria dan wanodya memilih menutup telinga

di dinding kuning kusam terpasang sebuah foto ceria
bocahbocah asuhan dengan senyum bahagia:
tak harus darah daging tuk mencintai sepenuh jiwa
***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline