"Siapa lagi yang harus mencintai bahasa Indonesia jika bukan kita, warga Indonesia?"
Dahulu ketika saya masih kecil, saya sering diajak mama ke pasar. Menemani mama ke pasar selalu menyenangkan meskipun kondisi di dalam pasar kabupaten saya kala itu masih becek.
Selang belasan tahun kemudian, pasar kabupaten kami telah menjelma pasar nan memesona. Para pedagang berjualan di kios-kios nan rapi jali. Akan tetapi, para pedagang pasar tradisional ini kini menghadapi pesaing baru: lokapasar.
Apa arti "lokapasar"? Apa pula kaitannya dengan "lokalisasi"? Sudah tahukah kita bahwa ada pula aneka istilah terkait "lokapasar" dan "lokalisasi" yang sangat jarang dibahas orang?
"Lokapasar" adalah padananĀ marketplace
Banyak penutur bahasa Indonesia belum mengetahui bahwa "lokapasar" adalah padanan istilah marketplace. Hal ini tampak dalam komentar warganet (netizen) atas unggahan Facebook Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada 27 Februari 2019 lalu.
Seorang warganet berkomentar lucu. "Bagaimana kita tahu itu namanya "lokapasar" kalau berita di televisi saja menyebutnya marketplace?Ā Mungkin nanti mini market jadi 'pasar kecil'".
Sementara itu seorang lain menulis, "Kalau media sudah kenal kata ini dan mulai dipakai, lama-lama kita akan terbiasa juga. Seperti kata "perundungan"; "persekusi"; "petahana"; dan "daring" sekarang sudah mulai terbiasa (kita pakai)."
Ada pula warganet budiman yang memberi contoh penggunaan dalam kalimat. "Wah, cakep tuh dompet. Beli di lokapasar, ya?"
Belum ada di KBBI V daringĀ
Senyampang pengamatan saya, kata "lokapasar" belum ada dalam KBBI V daring yang saya telah pasang di gawai. Semoga para penanggungjawab perkamusan di Indonesia segera memutakhirkan (meng-update) KBBI kita.Ā