Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Ternyata Menulis di Blog Masih Relevan dan Bisa Jadi Jalan Bantu Kaum Papa

Diperbarui: 6 Februari 2021   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ngeblog - pixabay.com

Apa cita-cita anak dan remaja zaman kiwari? Seorang murid SD pernah mengatakan pada Presiden Joko Widodo bahwa cita-citanya adalah jadi youtuber. Nama-nama youtuber tenar pasti melekat di benak anak dan remaja kita saat ini. Lebih dari nama-nama penulis. Apalagi nama narablog atau blogger. 

"Hari gini (masih) ngeblog? Dapat apa?" Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini yang muncul ketika orang mengetahui kita menulis di blog alih-alih jadi youtuber, influencer, dan er-er yang lain.

Menulis di blog, masihkah relevan?

Kala platform semacam YouTube, Instagram, TikTok merajalela, masihkah blog relevan sebagai platform yang patut digeluti saat ini? Sejatinya jawabannya adalah "ya". 

Mengapa? Pada hemat saya, setidaknya ada tiga alasan mengapa blog masih relevan:

Pertama, jumlah narablog atau blogger di Indonesia masih cukup besar

Menurut Wakil Presiden ASEAN Blogger Chapter Indonesia Amril Taufik Gobel, pada akhir 2011 terdapat 5 juta blogger di Indonesia. Jumlah ini adalah peningkatan sepuluh kali lipat jumlah narablog pada 2008. 

Kompasiana yang bertransformasi menjadi wahana blog warga pada 2008 setakat ini memiliki hampir 730 ribu anggota terdaftar. Menurut Kaleidoskop Kompasiana 2020, total akun tervalidasi 34.538 anggota. Total akun terverifikasi sebanyak 584 anggota. Total konten artikel yang ditayangkan di blog warga Kompasiana berjumlah dua juta konten. 

Pada tahun 2020 lalu saja, total pageviews Kompasiana adalah 630.240.859. Anda tidak salah lihat. Ya, ada 630 juta tayangan. Padahal penduduk Indonesia tidak sampai separuhnya. Jumlah konten tahun 2020 adalah 211.358. Anggota baru 242.769 orang.

Blog masih jadi wahana atau platform bagi banyak warga Indonesia. Kompasiana menjadi salah satu buktinya. 

Kedua, blog memiliki ciri khas personal dan interaksi komunal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline