Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Gianna Beretta, Korbankan Diri demi Bayi dalam Kandungannya

Diperbarui: 12 September 2020   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gianna Beretta Molla - Sumber dari famigliacristiana.it

Di tengah maraknya perceraian, selalu ada pasangan suami-istri yang setia dalam untung dan malang. Di tengah berita pengguguran bayi dan penelantaran anak, selalu ada ibu dan bapak yang rela mengorbankan segalanya demi kehidupan bayi dan anak mereka. 

Kisah nyata ibu yang mengorbankan diri demi bayi dalam kandungannya tersua dalam diri Gianna Beretta, seorang ibu saleh dari Italia.

Gianna Beretta lahir di Magenta, Milan (Italia) pada 4 Oktober 1922 sebagai anak kelima dari tiga belas anak pasangan Alberto Beretta dan Maria De Micheli.

Gianna Beretta tumbuh dalam didikan iman Katolik yang baik dalam keluarganya. Ia menerima Komuni Suci pada usia lima setengah tahun. Masa kecilnya penuh dengan kesulitan: perpindahan sekolah dan rumah, kesehatannya yang terganggu, dan wafatnya kedua orang tuanya. Akan tetapi semua derita itu tidak menghambat Gianna Beretta untuk tumbuh menjadi pribadi yang mulia.

Ia belajar ilmu kedokteran di Universitas Pavia. Selama masa studinya, Gianna Beretta melibatkan diri dalam pelayanan bagi kaum lanjut usia dan miskin (bersama Konferensi Santo Vinsensius) dan pendampingan bagi kaum muda (bersama Azione Cattolica). Setelah lulus kuliah, pada tahun 1950 ia membuka klinik di Mesero, Milan.

Pada tahun 1952, ia melanjutkan studi dengan spesialisasi ilmu kedokteran anak di Universitas Milan. Gianna Beretta sangat bahagia menolong pasien. Meskipun ia dokter spesialis anak, ternyata ia menemukan kebahagiaan istimewa saat ia merawat kaum lanjut usia.

Ia menikah dengan Pietro Molla, seorang insinyur, pada tahun 1955. Ia mendapat anugerah tiga anak: Pierluigi, Mariolina, dan Laura.

Pada tahun 1961, ia mengandung anak keempat. Saat usia kandungannya masih berusia dua bulan, ia merasakan sakit luar biasa. Ternyata dalam rahimnya ditemukan tumor (fibroid). Ia sadar bahwa tumor itu bisa membahayakan jiwanya dan bayi yang dikandungnya. Ia mempercayakan keselamatan diri dan bayinya kepada Tuhan dalam doa.

Beberapa hari sebelum persalinan, Gianna berkata kepada para dokter yang merawatnya, “Jika kalian terpaksa harus memilih antara menyelamatkan nyawa saya atau bayi saya, saya mohon janganlah kalian ragu untuk menyelamatkan bayi saya.” Gianna rela mengorbankan dirinya demi bayi yang dikandungnya.

Pagi hari, 21 April 1962, Gianna Beretta melahirkan Gianna Emanuela. Para dokter sudah berusaha menyelamatkan jiwa Beretta dan bayinya, akan tetapi Beretta akhirnya wafat. Sebelum wafatnya, berulang kali ia berdoa, “Yesus, aku mencintaimu!”

Gianna Beretta wafat dalam usia 39 tahun. Ia dimakamkan di Mesero, Milan.  Segera sesudah wafatnya, kisah pengorbanan dirinya bagi bayinya menyebar ke khalayak ramai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline