Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Paola Gambara Costa, Kasihi dan Ampuni Suami dan Selingkuhannya

Diperbarui: 7 September 2020   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beata Paola Gambara Costa - diolah dari papaboys.org

Membina bahtera rumah-tangga pada zaman kiwari tidaklah mudah. Demikian pula sejak dahulu. Komitmen dua insan untuk bersatu dalam ikatan perkawinan akan terus diuji melalui gelombang-gelombang kehidupan.

Salah satu gelombang yang kerap mendera adalah perselingkuhan atau ketidaksetiaan pasangan. Inilah salah satu penyebab utama terjadinya perceraian, pisah ranjang, atau perpisahan.

Dalam Gereja Katolik, perkawinan antara dua orang yang telah dibaptis diangkat ke martabat sakramen. Sakramen adalah tanda dan sarana keselamatan Tuhan pada manusia. Salah satunya adalah sakramen perkawinan yang saling diterimakan oleh pasangan suami-istri yang keduanya baptis Katolik.

Bagaimana sikap seorang suami atau istri ketika pasangannya justru berselingkuh? Tentu marah dan kecewa. Akan tetapi, tidak lantas perselingkuhan ini menjadi akhir perkawinan.

Kasih dan pengampunan menjadi jalan untuk kembali bersatu sebagai pasangan suami-istri. Teladan ini secara nyata dihayati Paola Gambara Costa.

Tekun Berdoa

Paola Gambara Costa lahir di Brescia, Italia pada 3 Maret 1473. Ia menikah saat berusia dua belas tahun. Suaminya bernama Lodovicantonio Costa, seorang bangsawan. 

Meski masih sangat muda, Paola menunjukkan kematangan sebagai seorang pribadi beriman. Ia meminta bimbingan rohani pada seorang saleh bernama Angelo. Kepada pembimbing rohaninya, Paola mengirimkan suatu aturan hidup pribadi yang dijalaninya seumur hidup.

Aturan itu menyebutkan bahwa di pagi hari ia berdoa rosario di kapel kastelnya. Setelahnya ia datang untuk mengikuti perayaan Ekaristi di gereja terdekat. Di sore hari ia berdevosi pada Bunda Maria. Sebelum tidur, ia kembali berdoa rosario.

Meski sibuk dengan olah rohani, Paola tetap menjalankan perannya sebagai istri. Ia menulis bahwa ia akan menaati suaminya dan bersabar saat suaminya berbuat salah. Ia berjanji tidak akan menyebarkan kekurangan suaminya kepada orang banyak.

Murah Hati pada Kaum Miskin

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline