Ada satu riset ilmiah unik yang bikin tersenyum. Entah senyum karena terhibur atau karena ikut malu. sebut saja riset "dompet jatuh". Riset ini meneliti berapa persen kemungkinan orang di 40 negara mengembalikan dompet yang mereka temukan di tempat umum.
Wah, Indonesia di urutan berapa ya? Berapa persen orang Indonesia mengembalikan dompet yang terjatuh di jalan?
Sudah siapkan hati, cemilan, dan tisu? Yuk kita simak gimana penjelasannya!
Riset Serius Lho!
Ini riset serius. Bukan prank pocong YouTuber kita. Riset ini bertajuk "Civic Honesty around the Globe". Riset yang dimuat majalah Science 05 Juli 2019 ini mengulik persentase pengembalian dompet yang sengaja dijatuhkan di tempat umum.
Para peneliti menjatuhkan lebih dari 17.000 dompet plastik transparan di hotel, museum, kantor pos dan bank di 355 kota di 40 negara. Karena memang dari plastik, dompet itu bisa memperlihatkan isinya: kartu nama berisi kontak si "pemilik", kunci dan daftar belanja. Di beberapa dompet, peneliti sengaja menaruh uang, sementara ada juga dompet yang tak berisi uang.
Hasilnya?
Di Swiss, lebih dari 70% dompet jatuh dikembalikan orang yang menemukannya di tempat umum.
Namun, hasil yang paling tidak diduga oleh para peneliti adalah bahwa semakin banyak uang ditaruh dalam dompet jatuh, justru semakin banyak orang mengembalikannya.
Rata-rata hanya 40% dari dompet tanpa uang dikembalikan orang. Sedangkan dompet dengan uang justru rata-rata 51% dikembalikan oleh orang yang menemukannya.
Kok bisa? Para peneliti mengaitkan hal ini dengan tingginya rasa bersalah mayoritas warga dunia jika tak mengembalikan dompet berisi uang (dalam jumlah besar) kepada pemiliknya. Tingkat pengembalian dompet berisi uang berbanding lurus dengan makin besarnya jumlah uang di dalam dompet jatuh. Ini tren global.
Ada rasa bersalah jika tak mengembalikan dompet berisi (banyak) uang, apalagi jelas ada kartu nama pemilik di dalamnya.