Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

šŸŒ±

Kasus Korona Indonesia di Bawah Luxembourg, Mukjizat atau Sengaja Underreported?

Diperbarui: 6 April 2020 Ā  14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menyimak data perkembangan kasus korona di dunia yang disajikan John Hopkins University, ada satu hal yang menarik perhatian. Sampai Minggu Ā 5 April, kasus positif korona Indonesia di bawah Luxembourg. Indonesia melaporkan 2.092 kasus positif, sedang Luxembourg 2.729 kasus. Perbedaannya mencapai 700-an kasus.

Aneh bin ajaib. Bagaimana mungkin kasus positif korona yang dilaporkan Indonesia, negeri dengan 267 juta jiwa penduduk pada 2019 bisa lebih sedikit dari Luxembourg yang penduduknya cuma 602 ribu jiwa? Apakah ini mukjizat atau justru gejala underreported (yang disengaja)?

Gejala Underreported

Apa yang terjadi di Indonesia sangat mungkin adalah gejala underreported kasus positif korona. Gejala underreported artinya kasus yang dilaporkan jauh lebih sedikit daripada kasus yang sungguh terjadi di lapangan.

Sebenarnya, banyak negara lain, termasuk negara maju pun juga underreported dalam hal pelaporan kasus korona. Tiongkok dan Italia, misalnya, diduga kuat juga mengalami gejala underreported.

Ada beberapa faktor mengapa suatu negara hanya melaporkan sedikit kasus positif korona dibanding kenyataanya:

1. Menjaga citra negara: ini terutama berlalu di negara otoritarian. Tak perlu disebutkan, kita tahu contoh-contohnya.
2. Menjaga citra pemerintah yang berkuasa dari serangan pihak oposisi.
3. Mencegah agar warga tidak panik.
4. Menutupi kelambanan otoritas pemerintah dalam menangani wabah
5. Tidak cukupnya tes medis dalam jumlah besar untuk mendeteksi pasien.
6. Warga diliputi ketakutan untuk melaporkan diri dan memeriksakan kesehatan.

Kasus UnderreportedĀ di Italia

Sebagai studi kasus, mari kita simak kasus underreported di Italia. Setakat ini, Italia melaporkan 124.632 kasus positif, 15.362 di antaranya berakhir dengan kematian pasien.

Analisis aneka pengamat Italia sebagian besar bermuara pada satu kesimpulan. Angka kasus positif yang sungguh terjadi di lapangan bisa berlipat-lipat dari angka yang dilaporkan.Ā 

Di Lombardia, episentrum korona di Italia, angka kematian akibat korona diperkirakan lima kali angka yang dilaporkan. Ini adalah pendapat Ā Massimo Galli, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Sacco, Milan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline