Pertama-tama, tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran risiko tinggiĀ penularan virus corona baru dalam transportasi umum. Tidak ada maksud untuk menebar ketakutan tak beralasan. Semua data dan argumentasi disajikan secara logis dan ilmiah.
KRL Risiko Tinggi Corona
Dikutip dari Kompas.com, Gubernur DKI Anies Baswedan membenarkan adanya foto slide paparanĀ internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan mitigasi terkait penyebaran corona.
Sebuah slide menayangkan tulisan demikian: "Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota"
Menurut Anies Baswedan (11/3/2020), presentasi rapat internal itu adalah hasil pemetaan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19.
Anies menegaskan, paparan rapat itu tidak berarti bahwa sekarang ini telah ada kasus corona tersebar dalam KRL, namun masih berupa potensi risiko. Pemprov DKI bekerjasama dengan penyedia layanan transportasi dan dinas kesehatan terkait sedang berupaya melakukan upaya demi keamanan pengguna layanan transportasi publik.
Pihak PT KCI sejak 3 Februari 2020 juga telah mulai memberikan informasi pencegahan corona kepada petugas dan pengguna layanan di 36 stasiun. Perusahaan ini menyediakan ratusan hand sanitizer di 80 stasiun dan juga secara teratur menyucihama 88 rangkaian kereta. Ada pula petugas yang melakukan pembersihan dengan disinfektan saat KRL beroperasi.Ā
Transportasi Publik Memang Risiko Tinggi: Hikmah Kasus Bus Hunan
Virus penyebab Covid-19 dapat menular melalui:
1. Kontak dekat dengan orang terjangkit corona
2. Terpapar droplet (cairan batuk, bersin) orang terjangkit corona.