Mari kita kilas balik kontroversi pernyataaan ahli Harvard soal potensi warga Indonesia terjangkit wabah corona Covid-19. Dikutip dari kompas.com, hingga Senin (10/2/2020) malam, tercatat 40.573 kasus positif corona di dunia. Korban meninggal akibat Covid-19 sampai tanggal tersebut mencapai 910 jiwa. Menariknya, sampai tanggal itu, Indonesia belum melaporkan satu pun satu pun kasus virus corona di wilayahnya.
Marc Lipsitch, ahli epidemologi Harvard TH Chan School of Public Health seperti dilansir VOA News mengutarakan keheranannya.
Berdasarkan perhitungan statistik frekuensi penerbangan dan jumlah penumpang dari episentrum wabah, yakni Wuhan, sang ahli Harvard memperkirakan setidaknya Indonesia melaporkan beberapa kasus.
"Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan telah melihat beberapa kasus," ujarnya pada 7/2/2020.
Menanggapi dugaan ahli Harvard tersebut, Menteri Kesehatan dr Terawan sempat meradang. Ia mengatakan,""tu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di-fix-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit-nya (alat) dari AS." Selasa (11/2/2020).
Intinya Menteri Kesehatan kita meyakini bahwa Indonesia memiliki alat dan prosedur memadai untuk mencegah masuknya orang terinfeksi Covid-19 ke tanah air Indonesia.
Dua Kasus Pertama
Indonesia akhirnya mengumumkan secara resmi dua pasien positif idap penyakit Covid-19 pada Senin (2/3/2020) lalu. Yang mengumumkan dua tokoh penting: Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan dr Terawan.Â
Pasien 1 adalah seorang wanita yang tertular corona dari seorang tamu dari Jepang pada 4 Februari 2020 di sebuah restoran di Jakarta. Si wanita dirawat intensif di rumah oleh ibunya, yang lantas juga terjangkit corona.
Empat Pasien Baru
Dalam perkembangan terkini, Indonesia bahkan melaporkan empat kasus baru sehingga total ada 6 pasien positif corona di Indonesia. Tiga tertular dalam acara yang sama dan disebut pasien klaster Jakarta. Satu pasien adalah kru kapal pesiar Diamond Princess yang sebelumnya menjadi salah satu lokasi besar persebaran virus corona.