Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Mulai Saat Ini di Negeri Ini, Jodoh di Tangan Menteri

Diperbarui: 22 Februari 2020   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay/PIRO4D

Tersebutlah sebuah negeri. Negeri indah yang dihuni warga yang selalu sumringah. Apalagi saat gajian, jalan-jalan atau rebahan.

Negeri itu bernama Negeri Ini. Ya, negeri Ini. Penduduknya yang ramah itu hidup di bawah dua garis. Garis pertama adalah garis khatulistiwa. Garis kedua adalah garis kemiskinan. Inilah kisah Jono dan Jamilah, dua sejoli di negeri Ini yang sedang dimabuk hal-hal gila.

Jono dan Jamilah sama-sama wong melarat. Tinggal di desa kecil di tepi pantai selatan. 

Jono dan Jamilah teman sejak SD. Dulu mereka dijodoh-jodohkan oleh teman-teman. 

**

Jono dan Jamilah beranjak besar. Kelas 3 SMP. Suatu hari, Dodit, teman Jono berkata, "Jono, dapat salam dari Jamilah. Disuruh petik mangga di depan rumahnya!".

Jono percaya saja pada Dodit. Pulang cari rumput, sore-sore Jono mampir ke rumah Jamilah di kampung sebelah. Aneh, rumah Jamilah sepi. Di halaman rumah tak ada pohon mangga. Pohon mangga itu ada di halaman rumah di seberang rumahnya Jamilah.

Jono berpikir keras. "Hmm, mungkin yang dimaksud Dodit itu pohon mangga tetangga depan rumah Jamilah, ya?"

Demi menyenangkan Jamilah, Jono petik mangga di depan rumah. "Ah, mungkin ini rumah pakdhe-nya Jamilah. Ora opo-opo...," gumam Jono.

Baru saja tangan Jono memegang mangga, suara lelaki menggelagar,"Maling! Dasar bocah mbeling!"

Jono kaget, lalu terjatuh. Pingsan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline