Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Pasien Corona AS Terbukti Bisa Lolos Pemindai Suhu Bandara, Indonesia Harus Buat Apa?

Diperbarui: 21 Februari 2020   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara foto/Fikri Yusuf

Selama ini thermal scanner di bandara menjadi andalan untuk mendeteksi pelancong yang menderita demam tinggi, salah satu gejala corona covid-19. Indonesia juga menerapkan metode yang sama. Apakah pemindai suhu di bandara efektif menangkal corona?

Investigasi CNN belum lama ini menunjukkan, 4 dari 10 pasien corona Covid-19 di Amerika Serikat lolos pemeriksaan suhu badan dengan pemindai suhu di bandara. Empat lainnya mendarat di bandara tanpa thermal scan; dua lainnya tidak diketahui informasinya. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah memeriksa lebih dari 30.000 penumpang dalam sebulan terakhir, namun tidak satu pun kasus virus corona AS yang tertangkap oleh pemeriksaan suhu di bandara.

Ini sinkron dengan sebuah hasil studi Billy J Quilty dkk bertajuk "Effectiveness of airport screening at detecting travellers infected with novel coronavirus (2019-nCoV)". Klik ini. 

Studi yang dimuat laman jurnal eurosurveillance.org itu menyajikan model simulasi efektivitas pemeriksaan suhu di bandara dengan mempertimbangkan masa inkubasi Covid-19.

Studi dengan metode stochastic simulation ini menyimulasikan 100 orang penumpang terjangkit corona Covid-19. Ada empat kemungkinan:

  • akan terdeteksi saat exit screening ketika akan terbang
  • akan merasa sakit selama penerbangan
  • akan terdeteksi saat entry screening ketika mendarat di tujuan atau
  • tidak akan terdeteksi oleh pemeriksaan suhu di bandara.

Hasilnya, pada  saat exit screening di bandara asal, 56 pasien  tidak terdeteksi pemeriksaan suhu. Hanya 16,07 persen dari 56 pasien ini akan terdeteksi selama penerbangan atau saat entry screening di bandara tujuan.

Di bandara tujuan, 9 dari 56 pasien terjangkit corona covid -19 akan terdeteksi sementara 47 lainnya tidak akan terdeteksi pemeriksaan suhu.

Kesimpulannya, mengandalkan pemeriksaan suhu baik di bandara asal maupun tujuan saja tidak mampu memberikan informasi akurat apakah seseorang terjangkit corona covid-19 atau tidak. 

cmmid-lshtm.shinyapps.io/traveller_screening -dokpri

Berdasarkan data awal dari Li dkk, studi ini mencatat bahwa corona covid-19 tampaknya memiliki periode inkubasi yang lebih pendek daripada SARS, dan memiliki tingkat infeksi asimptomatik yang lebih tinggi.

Artinya, orang yang terjangkit corona covid-19 bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit, misalnya demam tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline