Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Wahai Orangtua, Jadi Murid Sekolah Favorit Tak Selalu Indah

Diperbarui: 19 Juni 2019   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://garutnews.com

Ramai sekali pembahasan soal zonasi dan sekolah favorit dalam penerimaan siswa baru. Dua Kompasianer telah membahas dari sudut  pandang berbeda.

Simak tulisan menarik Pak Topik Irawan ini yang menekankan bahwa sekolah favorit, pencapaian rangking tertinggi, dan prestasi mengagumkan yang angka-angkanya tertera di secarik ijazah bukanlah tolok ukur kesuksesan seseorang.

Baca juga tulisan cantik Bu Novi Nurul Khotimah yang menyoroti "tren" orang tua pindah rumah hanya demi memperbesar peluang anak mereka diterima di sekolah favorit.

Dalam tulisan ini, saya mengambil sudut pandang sebagai seorang yang pernah jadi murid sebuah sekolah favorit.

Murid SD Swasta Biasa

Saya dibesarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah dasar saya "hanya" sebuah sekolah swasta milik yayasan Katolik. Letaknya di pinggiran kota Yogyakarta.

Meski sekolah pinggiran, saya merasa sekolah dasar saya tak kalah mutunya dengan sekolah dasar favorit. Buktinya, dalam sejumlah perlombaan, sekolah saya bisa menjadi pemenang.

Saya sendiri pernah mewakili SD saya dalam lomba Porseni. Saat itu, saya diminta ikut lomba pidato bahasa Indonesia. Di tingkat kotamadya (kalau tidak salah ingat), saya berhasil masuk tiga besar. Karena itu, saya kembali mewakili SD saya sebagai peserta lomba pidato, kali ini di tingkat yang lebih tinggi, tingkat Provinsi DIY.

Meskipun kalah di tingkat Provinsi dari wakil tuan rumah (yang sejujurnya biasa saja pidatonya..heheh), saya tetap bahagia karena boleh mewakili SD saya di tingkat provinsi DIY.

Masuk SMP Favorit

Bagi Anda yang warga asli kota Yogya, Anda tentu tahu mana saja sekolah favorit di kota Yogya. Saat lulus SD, Nilai Ebtanas Murni saya lumayan tinggi. Nilai itu masih saya ingat karena guru saya pernah berkomentar, "Eh nilaimu kok semuanya kursi terbalik".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline