Salah satu keluhan utama penulis (pemula) di Kompasiana (selanjutnya kita singkat K) adalah bahwa tulisan mereka cepat tenggelam. Baru muncul di kolom "Terbaru", selang beberapa kedipan mata nan manja, tulisan pun tenggelam.
Kalau sudah tenggelam, apalagi jika tidak diberi medali oleh mbak dan mas admin K sebagai artikel "pilihan", "utama" atau "terpopuler", atau tak dipilih sebagai artikel "nilai tertinggi" oleh warga K, sungguh malang nian nasib artikel kita.
Ia akan teronggok di dasar samudera K yang gelap gulita. Padahal untuk menganggit (cie..cie..saya sedang menculik kata favorit Pak Krisna Pabichara-suhu bahasa kita di K) sebuah artikel, kita sudah menghabiskan, mungkin, beberapa hari.
Trik agar Tulisan di Kompasiana Tak Cepat Tenggelam
1. Bagikan di Media Sosial
Para penulis zaman kiwari umumnya akrab dengan medsos. Jangan malu-malu sepupu harimau untuk membagikan tulisan Anda di medsos.
Minta pendapat dan masukan dari kerabat, sahabat, tetangga, pak RT, dan gebetan (bagi yang punya).
Tunjukkan pada dunia kecil Anda bahwa Anda sudah mengunggah tulisan (perdana) di K, blog keroyokan yang hits di negeri berflower Indonesia.
Harapannya, jumlah tayang meningkat dan peluang orang menyimak pesan penuh hikmah dalam tulisan Anda makin besar.
2. Berkunjung ke Tetangga Sebelah di Kompasiana