Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Sebenarnya Dibenci?

Diperbarui: 13 Desember 2016   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah sangat lama saya menahan diri untuk tidak menuliskan ini, atau mungkin lebih tepatnya mempertanyakan ini...

Apa yang sebenarnya dibenci?

Agamanya? Tidak mungkin ! Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu Indonesia Raya yang secara khidmat bahkan terkadang sambil meneteskan airmata kita nyanyikan, jelas beragama berbeda dengan saya... Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy, wajahnya terpampang jelas di mata uang yang sering mengisi kotak amal di masjid dan tidak pernah menjadi najis... Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta yang namanya dijadikan bandara di Yogyakarta, tidak membuat penumpang pesawat udara harus merasa risih sampai harus protes ramai-ramai untuk mengganti nama bandara menjadi yang lebih Islami...

Ras nya? Tidak mungkin juga! Kita tidak pernah mempertanyakan ke-Indonesia-an Liem Swie King yang tidak pernah mengganti namanya sampai sekarang, tidak pernah ada petisi untuk mencabut gelar pahlawan John Lie Tjeng Tjoan sang pahlawan nasional Indonesia yang memiliki nama dengan 3 khas yang kadang-kadang menjadi olokan oleh orang-orang berpikiran sempit....

Suara kasarnya? walau tidak nyaman di telinga, bukan sekali ini kita memiliki pemimpin negeri seperti itu. Jenderal Gatot Subroto terkenal sebagai jenderal yang suka berkata kasar, dan namanya menjadi jalan protokol besar di DKI Jakarta. Ali Sadikin? Wah bahkan saya tidak berani bercerita banyak tentang caci maki dan bahkan main tangan beliau...

Penistaan agama? Wah ini kan muncul setelah dia dibenci.... dan itu bukan pertanyaan yang selalu menggelantung di benak saya, biar saja pengadilan yang memutuskan... kalau benar, biar dia merenung di dalam penjara sana....

Yang saya pertanyakan, kenapa dia dibenci jauuuuh sebelum ada kasus penistaan agama itu terungkap...

Ada yang tahu kenapa?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline