Lihat ke Halaman Asli

Arcandra Tahar dan Dunia Maritim Indonesia

Diperbarui: 16 Agustus 2016   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jangan bingung, memang tidak ada hubungan secara langsung antara dunia maritim di Indonesia dengan sosok yang sepertinya akan lama menjadi pembicaraan di negara tercinta ini dengan segala kontroversi dan teori konspirasi-nya.

Hubungan tidak langsungnya, banyak masyarakat awam yang tidak tahu, semua kapal di dunia inipun memiliki “kewarganegaraan” atau istilah umumnya adalah bendera kapal.

Uniknya lagi, sama dengan sistem kewarganegaraan yang berlaku di masing-masing negara, kewarganegaraan atau bendera kapal juga mengenal istilah kewarganegaraan ganda atau berbendera ganda (dual flags).

Dan tentu saja, pada saat kita berbicara kapal berbendera Indonesia, hukum di negara kita tegas, kapal tidak diperkenankan untuk memiliki bendera ganda atau dual flags.

Negara kita menganut azas cabotage yang intinya mengatakan kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

Secara geografis, sebagai negara kepulauan, tidak terbantahkan transportasi laut merupakan tulang punggung dari sistem transportasi nasional; pelayaran domestik tentu saja menjadi hal yang sangat menggiurkan.

Mengijinkan kapal berbendera ganda, tentu saja membuka peluang untuk banyak perusahaan asing menjadikan negara kepulauan terbesar di dunia ini menjadi bancakan mereka.

Kapal berbendera asing akan berbondong-bondong mendaftarkan kapalnya dengan bendera Indonesia tanpa menanggalkan bendera asalnya, dan berpotensi keluar-masuk sesuai dengan kepentingan mereka.

Perusahaan pelayaran nasional tidak akan terdorong untuk maju dan berkembang, anak buah kapal berwarga negara Indonesia hanya akan dibutuhkan apabila kapal berlayar dalam pelayaran domestik di Indonesia; dan akan banyak orang-orang atau perusahaan-perusahaan malas yang hanya duduk manis menjadi agen atau biro jasa yang dipakai namanya untuk sekedar membenderakan kapal untuk sementara.

Kalau ada penduduk Indonesia yang berkewargaan negara ganda, mungkin akan banyak silang pendapat berkaitan dengan teori mata-mata atau konspirasi lainnya, namun apabila ada kapal berbendera ganda, dengan segala potensi yang ada di laut Indonesia, arahnya cuma satu, keterpurukan dan ketertinggalan dunia maritim Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline