Setiap tanggal 1 Mei, kita merayakan Hari Buruh Nasional untuk menghormati perjuangan dan kontribusi para pekerja dalam membangun bangsa. Seiring dengan semangat solidaritas, peringatan ini juga menjadi momen penting untuk merefleksikan hak-hak pekerja, kondisi kerja yang adil, dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Peringatan Hari Buruh Nasional berawal dari peristiwa demo buruh di Chicago pada tahun 1886 M. Sekitar 350.000 buruh turun ke jalan menuntut hak jam kerja 8 jam, upah layak, dan kondisi kerja yang aman. Aksi ini berlangsung selama 4 hari dan berujung pada tragedi berdarah. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Buruh Internasional yang diperingati di berbagai negara di dunia.
Para pekerja di Indonesia memberikan kontribusi besar dalam berbagai sektor, Persentase kontribusi pekerja buruh di berbagai sektor (pertanian, industri, jasa) di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2023: Pertanian29,76%, Industri Pengolahan19,23%, Jasa 49,01%. Contohnya, petani yang menghasilkan bahan pangan, buruh pabrik yang memproduksi berbagai barang, guru yang mencerdaskan generasi muda, dan dokter yang menjaga kesehatan masyarakat. Hari Buruh Nasional menjadi momentum penting bagi para pekerja untuk bersatu dalam mengadvokasi hak-hak mereka. Para pekerja memberikan kontribusi besar dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri dan jasa.. Mereka berjuang untuk upah yang layak, kondisi kerja yang aman, serta perlindungan terhadap diskriminasi.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh para pekerja juga tidak terelakkan. Masalah seperti pengangguran, ketidakpastian kerja, dan ketidaksetaraan masih menjadi kenyataan bagi banyak pekerja di Indonesia. Oleh karena itu, peringatan Hari Buruh Nasional juga menjadi panggilan untuk aksi kolektif dan perubahan yang lebih baik dalam kebijakan ketenagakerjaan.
Dikutip dari wikipedia.com, Pada masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota. Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum".
Hingga pada tahun 2013 presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari libur nasional pada tanggal 1 Mei sebagai peringatan hari buruh.
Peringatan Hari Buruh Nasional bukan hanya tentang menghormati masa lalu, tetapi juga tentang merencanakan masa depan yang lebih baik untuk para pekerja. Ini adalah kesempatan bagi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dengan mengakui nilai dan martabat pekerja, kita sebagai warna negara harus membangun fondasi yang kuat untuk kemajuan ekonomi dan sosial yang merata bagi semua warga dari tengah kota hingga sudut desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H