Lihat ke Halaman Asli

Bob S. Effendi

Konsultan Energi

Rahasia Mendapatkan Apapun di Dunia ini -- Bagian I (Secret of The Secrets)

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13974512371452317322


Salah satu buku best seller yang membahas tentang rahasia mendapatkan apapun di dunia ini adalah “The Secret” karya Rhonda Byrne. Di dalam buku tersebut penulis mengintreview banyak orang dan mencoba menformulasilkan sebuah formula rahasia yang disebut “Law of Attraction” (hukum ketertarikan). Sebuah  hukum universal yang berlaku di alam semesta dimana dapat di manfaatkan untuk mendapat apa yang kita inginkan dari alam semesta ini melalui beberapa formula yang salah satu yang di tekankan adalah : Visualisasi.

Byrne  terlalu menitikan beratkan visualisasi atau affirmasi, tetapi kita tahu bahwa hanya visualisasi saja, maka apa yang kita inginkan tidak akan terwujud... sebagai contoh.. walaupun kita memvisualisasikan dan mengafirmasikan sampai kita dapat merasakan angin yang menerpa wajah kita saat mengendarai sebuah ferari merah tetapi setiap hari hanya di rumah dan tidur, nonton tv maka ferari tersebut tidak akan terwujud. – karena ada hukum alam yang mengatakan dibutuhkan energi untuk mendapatkan energi -- Disinilah saya tidak sepakat dengan Rhonda Byrne.

Problem terbesar dalam mewujudkan apa yang kita inginkan menurut hemat saya lebih berada pada sisi upaya daripada afirmasi dan visualisasi. Dalam berupaya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.  Mari kita lihat sebuah contoh, umpakan anak kita sebutkan si Amir hendak minta uang untuk membeli sebuah smartphone, Blackberry Q10 dan anda setuju untuk memberikannya. Ketika Amir mengatakan hal tersebut, bahkan sebalum Amir mengatakan berapa harganya tentunya, walau anda tidak mengetahui harga tepatnya tetapi anda pasti mengetahui range harganya yang sudah terlintas di pikiran anda bahwa :

Harganya diatas Rp 1 juta dan di bawah Rp 15 juta. Untuk seorang orang tua yang tidak pernah jalan-jalan ke ITC saja sudah dapat menduga. Bila orang tua tersebut sering jalan2 ke ITC mungkin dia dapat menebak dengan range yang lebih dekat. Bila Amir meminta uang Rp 15 Juta anda tentu dengan cepat mengatakan “.. nga mungkin segitu mahal harganya”. Sampai pada akhirnya anda memberikan Rp 5,5 juta kepada Amir dan ia pamitan untuk membeli Q10, dibenak anda juga tahu bahwa dia tidak akan balik sebelum minimim 3 – 5 jam. Karena anda membayangkan Amir membeli di Mall atau ITC. Ketika anda menanyakan kapan balik dan Amir mangatakan akan balik jam 12 Malam... anda juga tahu bahwa tidak mungkin terjadi hanya membeli HP balik jam 12 malam.

Artinya sesungguhnya kita tahu bahwa untuk segala sesuatu yang anda inginkan terdapat 2 hal : yaitu 1) Harga objek tersebut (NILAI) dan 2) Waktu yang di butuhkan untuk mendapatkannya (TIME FRAME).Semisal anak anda mengatakan ingin mendapatkan gelar sarjana, tentunya anda tidak mungkin membayangkan bisa di dapat dalam 3 bulan atau bahkan 1 tahun.

Problemnya adalah ketika yang kita ingin dapatkan adalah bukan sebuah objek tetapi sebuah target atau usaha sepertimerintis sebuah usaha baru... misalnya membuka sebuah restoran ayam panggang. Tentunya anda dapat mengkalkulasi Nilai investasinya dan Operasionalnya (NILAI) sebesar Rp 500 Juta dan memperkirakan berapa lama anda harus beroperasi sampai restoran tersebut cash flownya menjadi positif... misalnya 6 bulan. (TIME FRAME) – Tapi pertanyaannya apakah anda dapat menjamin bahwa dalam 6 bulan, restoran anda akan menghasilkan, tentunya jawabannya tidak mungkin tahu. Anda hanya dapat berharap dan berupaya dengan maksimal. Hanya Tuhanlah yang megetahui seberapa lama anda harus terus mensubsidi restoran anda, sebelum cash flownya positif – karena hukum alam memastikan bahwa untuk semua hal di alam semesta ini ada sebuah UPAYA OPTIMAL yang terdiri dari NILAI dan TIME FRAME yang tepat dimana hanya Tuhanlah yang tahu... kecuali hal tersebut adalah sebuah objek.

Pertanyaannya seberapa lama anda harus terus berupaya sebelum anda berhenti – Karena berhenti sebelum UPAYA OPTIMAL maka jelas anda tidak akan mendapatkannya, ini yang disebut MALAS tetapi upaya yang terlalu keras dapat membuat anda terlewati titik optimal tersebut, ini yang di sebut NGOTOT (memaksakan diri) atau orang jawa menyebutnya Ngoyo. Biasanya orang yang Ngoyo dia sudah tidak lagi berupaya dengan resources yang ia miliki, karena ia sudah habiskan semuanya tetapi ia mulai mempergunakan resources orang lain, dan mulai menginjak-nginjak kaki orang – tentunya orang tersebut juga tidak akan berhasilkan mendapatkan hal tersebut.

Jadi kesulitannya adalah mengetahui kapan harus berhenti berupaya.. .hal itulah yang tersulit. Mengetahui kapan berhenti bukanlah sebuah ilmu yang dapat dipelajari tetapi adalah sebuah intuisi yang harus di rasakan. -- Menurut hemat saya hal tersulit dalam hidup bukanlah memulai tetapi BERHENTI dan yang lebih penting lagi adalah BERHENTI PADA WAKTU YANG TEPAT.

13974516051800078752

Bila pada akhirnya berdasarkan intusi kita akhirnya berhenti pada waktu yang tepat  karena intuisi kita mengatakan inilah UPAYA OPTIMAL.. lalu tentunya kita seharusnya mendapatkan apa yang kita inginkan ?? Nah disinilah saya sedikit berbeda pendapat dengan penulis The Secret.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut. Saya ingin menguktip Al-Quran

“Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3).

"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amal perbuatannya." (QS Al-Kahfi:7-8).

"Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta kekayaan." (Hadist)

Allah berfirman kepada malaikat-Nya bermaksud : "Pergilah kepada hambaKu. Lalu timpalah bermacam-macam ujian kepadanya kerana Aku mahu mendengar suaranya." (Hadist Qudsi)

Jelas semua orang yang MENGAKU beriman PASTI DI UJI oleh Allah. Ayat tentang ujian banyak sekalai dalam Al-Quran. Saya yakin dalam Kitab Injil pun pasti ada ayat yang sama dengan ayat di atas.

Pertanyaannya, dalam konteks yang kita bicarakan diatas, bagaimana bentuk ujian Allah terhadap kita yang saat ini sudah berada dalam posisi UPAYA OPTIMAL... tentunya tidak lepas dari ujian.

Secara logika hanya ada 2 jawaban : Allah memberikan apa yang kita upayakan atau Allah tidak memberikan apa yang kita upayakan.

Ketika Allah MEMBERIKAN apa yang kita upayakan, yang dalam keseharian disebut SUKSES atau BERHASIIL maka sesungguhnya kita juga harus sadari bahwa SUKSES tersebut merupakan juga COBAAN dalam bentuk KEIKLASHAN. Karena biasanya hal-hal yang kita ingin selalu upayakan selalu memiliki nilai materi jadi cobaannya adalah apakah kita akan secara IKLASH memberikan sebagian materi atau rejeki yang kita BERHASIL upayakan untuk orang lain dalam bentuk ZAKAT dan INFAQ ??

Tetapi ketika Allah TIDAK MEMBERIKAN apa yang kita upayakan, maka ini merupakan sebuah COBAAN dalam bentuk KESABARAN. Yang harus kita ingat adalah bila UPAYA Kita OPTIMAL maka energi yang kita keluarkan adalah MAKSIMAL dan dalam HUKUM KEKEKALAN ENERGI, tidak ada energi yang hilang hanya berubah bentuk. – Jadi Bila kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kemana hilangnya energi upaya tersebut ??

Jawabannya, Dia akan balik kembali dalam bentuk lain, dengan syarat bahwa Kita meng-IKLASH-kan nya. Maka energi tersebut dalam waktu yang kita tidak ketahui, bisa cepat bisa lama tetapi akan balik kembali dalam bentuk lain tetapi dengan NILAI YANG SAMA atau bahkan LEBIH BESAR. – Karena yang harus di ingat adalah Allah tidak memberikan apa yang kita minta tetapi memberikan apa yang kita butuhkan. - Bisa jadi apa yang kita upayakan tersebut bukanlah apa yang kita butuhkan saat itu menurut Allah,

Jadi intinya bila kita mencapai UPAYA OPTIMAL, KITA TETAP AKAN MENDAPATKAN HASIL, perbedaannya hanya apakah dalam bentuk yang kita inginkan atau dalam bentuk lainnya... Nah inilah Secret of The Secrets.. Rahasia dari semua Rahasia.

Dalam buku the Secret masalah cobaan tidak dibahas sama sekali seolah-olah bila kita memvisualisasikan dan mengupayakan PASTI AKAN BERHASIL bila kita meyakini hal ini tanpa mengerti bahwa Allah akan mencoba berarti kita sama saja tidak beriman.

Bersambung ke Bagian 2... RAHASIA COBAAN

13974134922015807584

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline