Lihat ke Halaman Asli

Bunga CintaAri

Mahasiswa Aktif Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tampil Cantik Dengan Bumi Tetap Apik

Diperbarui: 11 Januari 2024   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@ansrosel di Instagram dan Pinterest

Permasalahan mengenai sampah masih menjadi pembahasan yang hangat dari tahun ke tahun. Pembahasan ini bukan semata mata dikarenakan tidak ada nya alasan atau tidak adanya solusi. Namun sampah menjadi sesuatu yang selalu hidup berdampingan dengan manusia.

Bahkan ketika kita sudah sampai dengan sebutan Generasi Z yang identik dengan melek teknologi. Generasi Z merupakan pencetak generasi muda yang ahli dalam pemakain smartphone bahkan sudah mulai terbuka mengenai isu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Namun ketika kita berdiskusi atau berfikir tentang kemasan suatu produk masih saja yang terlintas tentang kemasan yang sulit terurai. Contoh dari produk kemasan yang sulit terurai yaitu sampah plastik, kaleng dan styrofoam. 

Produk kemasan dengan jenis sampah yang sudah dicontohkan seringkali kita temukan di tempat makan, swalayan, dan rumah. Tetapi secara tidak sadar biasanya apabila berbicara tentang sampah plastik kita mengkaitkan dengan produk makanan namun apakah teman teman sadar bahwa skincare yang kita pakai juga berimbas kepada peningkatan sampah ?

Menyingkap gemerlapnya produk kecantikan yang memiliki banyak varian mulai dari pelembab hingga serum ternyata terdapat permasalahan sampah yang tidak bisa dihindari. Penulis sendiri merasakan bahwa kebutuhan skincare tidak dapat dihilangkan namun dapat diminimalis. Namun seringkali merasa bahwa sampah yang terkumpul tetap saja ada di setiap bulannya.

Untuk menangani terkait penumpukan sampah skincare pada tahun 2021. E-commerce sociolla mencetuskan ide tentang daur ulang sampah produk kecantikan. Ide ide tersebut yaitu:

  • Mudahnya mobilitas membuat masyarakat menjadi gemar dalam berbelanja online ketika e-commerce lainnya menggunakan bubble wrap untuk pengamanan. Pengiriman sociolla lebih memilih paper base eco friendly.
  • Merilis Sukin Recycle Station yang menjadi kolaborasi antar Sociolla, Sukin, dan Wate4Change. Sukin Recycle Station merupakan tempat sampah khusus untuk produk kecantikan yang selanjutnya akan di daur ulang oleh Wate4Change. Sukin Recycle Station tercatat sudah terdapat di 34 gerai Sociolla. Keuntungan yang didapatkan selain berkontribusi menjaga lingkungan juga mendapatkan 5 SOCO point.
  • Terdapat kampanye " Waste Down, Kindness Up " sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran melalui tindakan nyata  yaitu menyediakan tempat pengelolaan limbah produk kecantikan yang dikenal sebagai recycling station.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline