Lihat ke Halaman Asli

Panwascam Suela Cabut Baliho Paslon Bupati Lombok Timur dan Gubernur NTB, yang Tanpa Nomor Urut

Diperbarui: 22 Februari 2018   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sampai menjelang waktu magrib, Ketua dan Komisaris Panwas Pemilu Kecamatan Suela, Lombok Timur, Farizi dan Dedi Hermansyah, melakukan pencabutan seluruh baliho peserta Pilkada serentak 2018-2023 di Desa Suela dan sekitarnya.

Pencabutan itu dilatarbelakangi dengan alasan pembersihan. Sebab menurutnya, baliho yang belum punya nomor urut wajib dicabut. Hal ini lantaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Lotim dan KPU NTB, telah menyiapkan baliho semua pasangan calon bersamaan dengan nomor urut.

"Sudah disiapkan sama KPU tinggal diambil. Yang ini (tanpa nomor) dicabut," ujarnya. Menurut Dedi, semua tim sukses harus mengakses informasi terkait dengan perkembangan pilkada. Baik berupa aturan dan perkembangan lainnya.

"Gimana tim sukses ini, apa enggak pernah baca informasi, soal pembersihan seluruh baliho yang masih memakai versi lama tanpa nomor urut," kata Dedi dan Ketua Panwascam Suela Farizi yang menggandeng Pak Harun selaku aparat kepolisian Sektor Kecamatan Suela, Sabtu (17/02/2018) di Dusun Suela Daya pukul 16.30 WIT.

Sebagaimana diketahui, jalan raya wisata Lemor dan jalur menuju puncak Rinjani, Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, dipenuhi dengan baliho para calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim) serta calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusat Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023.

Hasil keputusan KPU Lotim seusai pencabutan nomor urut di Gedung Wanita Selong, Selasa (13/02/2018) lalu menetapkan, pasangan calon (paslon) Khaerul Warisin dan Machsun (Harum) nomor urut satu, Ali Masadi dan Lalu Habibi (Ali-Habib) nomor urut dua, H Sukiman dan H Rumaksi (Sukma) nomor urut tiga , dan M Syamsul Lutfi dan H Najamuddin Moestafa (Fiddin) mendapat nomor urut empat.

Sedangkan di Pilgub NTB 2018, KPU NTB menetapkan paslon H Suhaili FT dan Muh Amin (Suhaili-Amin) mendapat nomor urut 1, H Ahyar Abduh dan H Mori Hanapi (Ahyar-Mori) mendapat nomor urut 2, Dr Zulkiflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Dajalalillah (Zul-Rohmi) mendapat nomor urut 3, serta Dr H Ali Bin Dachlan  dan TGH Lalu Gede Sakti Amir Munir (Ali-Sakti) memperoleh nomor urut 4.

Suhaili-Amin diusung oleh Partai Golkar, PKB dan Nasdem, Ahyar-Mori diusung oleh Partai Gerindra, PDIP, PPP, PAN dan PBB, Zul-Rohmi diusung oleh Partai Demokrat dan PKS, sementara paslon nomor urut 4 Ali-Sakti tak diusung partai manapun alias independen (perseorangan).

Pemilihan serentak Bupati Lotim dan Gubernur NTB periode 2018-2023 ini, akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Seluruh calon dan tim sukses sudah menyusun strategi untuk menarik suara rakyat. 

Bahkan, calon wakil Gubernur nomor urut 3 Dr Sitti Rohmi Djalalillah yang diusung oleh Partai Demokrat dan PKS, telah melakukan silaturrahim ke Dusun Bila Kembar, yang berbasis Nahdlatul Wathan (NW) Pancor pada bulan yang sudah lewat. Silaturrahim dilakukan bersamaan dengan acara peletakan batu pertama untuk pembangunan musholla. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline