Di Indonesia yang multipartai, ada seorang bupati periode 2013-2018 berstatus sebagai bupati perseorangan (independen) alias tak didukung partai politik. Bupati itu bernama lengkap H Moch AliBin Dachlan atau sering disebut Ali BD. Pada Pemilukada Lombok Timur 2013 lalu, ia berpasangan dengan H Khaerul Warisin selaku wakilnya. Pasangan ini disingkat "Alkhaer."
Seusai penghitungan suara, pasangan Alkhaer independen meraup suara 44 persen suara menumbangkan petahana dengan jumlah suara 27 persen. Kini Ali BD maju lewat jalur independen pada Pilkada Serentak NTB 2018. Berpasangan dengan Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Gede Sakti Amir Munir. Bakal pasangan calon ini disingkat Ali-Sakti!
Pada pendaftara di KPU NTB, Senin (8/1/2018) lalu, foto kopi KTP Alisakti masih kurang 101.026 fotokopi KTP dukungan. Mereka telah menyerahkan 327.322 dukungan KTP ke KPU. Belakangan yang terverifikasi 202.305 KTP dukungan sehingga masih kurang seratusan ribu.
"Bisa itu (kekurangannya) akan kami serahkan secepatnya, sekarang juga bisa, dukungan untuk saya banyak, sebelum tanggal 10 Januari semua sudah beres," kata Ali BD. Ratusan pendukung Ali-Sakti menunggu di sepanjang jalan depan kantor KPU NTB. Mereka memainkan tiga group musik gendang beleq dan meneriakkan yel-yel dukungan pada Ali-Sakti.
Ketua KPU NTB Aksar Anshari secara resmi telah menerima pendaftaran Ali-Sakti sebagai calon independen. Setelah ini akan diperiksa kelengkapannya. Menurutnya,Jika ada kekurangan ditunggu untuk segera dilengkapi hingga tanggal 10 Januari.
Ali BD memang kontroversi. Menurut Wikipedia Indonesia, bahwa kebijakan-kebijakan Ali BD sering menjadi referensi nasional. Sarjana lulusan hukum Universitas Mataram ini mendirikan Universitas Gunung Rinjani (UGR). Selain itu, mendirikan Bank Samawa Kencana dan Bank Segara Anak Kencanna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H