Lihat ke Halaman Asli

Nani Kusmiyati

English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

Best Choice Ever

Diperbarui: 27 April 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WeTV

Best Choiche Ever

 

"Not caring what other people think is the best choice you will ever make"

 

Kehidupan bak air mengalir yang terkadang arusnya deras dan terkadang lambat.  Air mengalir mengikuti medianya. Jika media terjal maka air akan bergerak indah sesuai medianya, menari dengan suara gemericik.  Namun ketika medianya menurun tajam, air mengalir sangat deras dan menimbulkan suara gemuruh yang sering kita sebut sebagai air terjun. Air terjun tampak indah dipandang mata dan suara gemuruhnya memecahkan keheningan. Bagi jiwa-jiwa yang sepi dapat menikmati irama suaranya karena gemuruhnya dapat menimbulkan semangat.

Itulah kehidupan yang penuh dengan dinamika dan warna warni membuat cerita sendiri bagi insan, hamba Tuhan. Manusia tercipta dengan memiliki kelebihan dan kekurangan. Manusia bebas menentukan jalan hidupnya, apa yang ingin dilakukan dan apa yang tidak ingin dilakukan. Manusia lain boleh memberikan saran, mengarahkannnya namun tidak berhak untuk memaksanya.

Saya tergerak oleh cerita kehidupan disekitar saya dan dari film-film yang saya tonton. Kali ini saya menikmati film berseri modern yang berjudul "Best Choice Ever". Masih film Mandarin yang menggabungkan tradisi kuno dan modern di negeri China. Seorang gadis muda cantik yang dibesarkan dengan kasih sayang orang tua yang penuh kehangatan dan adik laki-lakinya yang penuh perhatian dan mandiri.  

Sang gadis memiliki kekasih, seorang pemuda tampan sebaya dengannya yang berasal dari keluarga terpandang. Pemuda itu jatuh cinta kepada sang gadis karena kecantikan, sifat baik dan mandiri dari gadis itu. Sengaja pemuda itu tidak ingin menunjukkan bahwa dia dari keluarga berada karena dia ingin hubungannya tetap langgeng. Sementara sang gadis berasal dari keluarga biasa yang terkadang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhannya.

Sang gadis dan pemuda itu akhirnya menjalani pacaran selama 3 tahun dan akhirnya pemuda itu memutuskan untuk melamar sang gadis. Pada masa pacaran, ibu sang gadis tidak menyetujui karena si ibu menganggap pemuda itu hanya seorang pemuda biasa yang bekerja sebagai designer dengan pendapatan pas-pasan. Namun ketika si ibu mengetahui latar belakang keluarga pemuda itu dia menjadi setuju dan mendesak pemuda itu untuk melamar putrinya.  

Berbeda dengan pendapat sang gadis, setelah mengetahui kekasihnya dari keluarga kaya yang memiliki perusahaan terpandang sang gadis berusaha mundur. Dia merasa ditipu oleh kekasihnya yang tidak terus terang kepadanya. Kisah romansa yang dibumbui dengan bisnis keluarga membuat kisahnya semakin menarik tapi pelik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline