Lihat ke Halaman Asli

Nani Kusmiyati

English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

Jika Kita Belajar di Pusdiklat Bahasa

Diperbarui: 25 Desember 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels-andrea-piacquadio-3768124

JIKA KITA BELAJAR DI PUSDIKLAT BAHASA

iswa Pusdiklat Bahasa berasal dari siswa dalam negeri dan luar negeri. Mereka datang dari berbagai institusi dan pengirim program. Institusi dalam negeri dapat berasal dari tiga matra seperti TNI AD (Angkatan Darat), TNI AL (Angkatan Laut) , dan TNI AU (Angkatan Udara). Mereka mengirimkan personelnya baik militer maupun PNS untuk mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris, Perancis, Jepang, Jerman, China, Arab, Rusia dan Korea. Bahasa-bahasa itu diadakan tergantung dari kebutuhan atau permintaan ketiga angkatan juga instansi lain diluar ketiga angkatan tersebut. Sebelum menentukan program, Pusdiklat Bahasa akan mengundang ketiga angkatan untuk rapat, membahas program-program yang akan dilaksanakan oleh Pusdiklat Bahasa juga permintaan-permintaan dari angkatan yang akan di tampung dan dapat direalisasikan namun tergantung dengan tersedianya anggaran.

Untuk pendanaan daapt dari institusi pelaksana atau dari masing-masing angkatan yang menitipkan untuk belajar di Pusdiklat Bahasa.

Nah, apakah yang harus di persiapkan jika kita menjadi siswa di Pusdiklat Bahasa?

Jika kita berasal dari institusi di dalam negeri, di luar Pusdiklat Bahasa maka akan lebih mudah ketika menjadi siswa.

Pertama karena kita tidak akan menemui kendala dengan bahasa. Karena bahasa yang digunakan staf Pusdiklat Bahasa adalah Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Namun beberapa dari mereka menguasai bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Terutama para guru-gurunya sangatlah profesional sesuai dengan bidang pengajaran bahasa yang mereka tekuni. Hanya saja untuk para staf bagian akomodasi tidak dapat berbahasa asing. Mereka mayoritas berbahasa Jawa dan Indonesia. Hal ini yang perlu dipikirkan oleh lembaga karena mereka akan berinteraksi dengan siswa dari mancanegara.

Satu keuntungan bagi siswa mancanegara yang sedang mempelajari bahasa Indonesia, mereka akan cepat menguasai bahasa Indonesia. Walau penuh perjuangan akhirnya mereka cepat pandai berbahasa Indonesia. Tapi jika mereka tipe siswa yang suka menyerah maka mereka tidak akan bisa segera menguasai bahasa Indonesia.

Mempelajari bahasa lain memang tidak mudah terlebih harus menguasai lebih dari dua bahasa. Sebagai contoh ketika siswa mancanegara yang berasal dari Thailand maka akan sulit belajar bahasa Indonesia karena paling tidak mereka harus menguasai bahasa Inggris terlebih dahulu baru mempelajari bahasa Indonesia. Terlebih para siswa dari Thailand yang sedang belajar bahasa Indonesia lebih sering menulis dengan karakter huruf Thailand (alfabet Thai/ jenis aksara Abugida) dan bukan huruf Latin.  Mereka memang harus memiliki bakat bahasa. Jika tidak memiliki bakat bahasa harus rajin  untuk belajar dan mempraktekkan bahasa Indonesia.

Pusdiklat Bahasa yang berlokasi di Jalan Jl. Jati Raya Tim. No.1, RT.5/RW.6, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Depok, Jawa Barat 16514, memiliki fasilitas lengkap untuk para siswanya. Fasilitas lengkap seperti akomodasi, sarana olah raga, perpustakaan, juga cafe kecil tapi nyaman. Ruang makan untuk siswa manca negara menjadi satu dengan staf Pusdiklat Bahasa, namun di meja yang berbeda. Tetapi jika para siswa manca negara ingin duduk dengan staf, tidak menjadi masalah. Biasanya mereka agak sungkan, mereka lebih nyaman duduk bersama teman-teman dan berbincang-bincang dengan siswa manca negara lainnya. Akomodasi siswa manca negara di gedung yang berbeda dengan siswa Indonesia.

Siswa Indonesia yang belajar bahasa asing memiliki tempat akomodasi dan ruang makan di lokasi yang berbeda. Namun tempat mereka juga cukup nyaman. Mereka dapat fokus belajar bahasa yang mereka harus tekuni. Sesekali mereka dapat berinteraksi dengan siswa manca negara. Namun karena mereka mendapatkan banyak home work dari para pengajar, maka mereka lebih fokus mempelajari bahasa target. Hal ini karena mereka merasa waktu belajar cukup cepat sehingga mereka sedikit memiliki waktu  untuk berkomunikasi dengan siswa manca negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline