Lihat ke Halaman Asli

Soara

AI Enthusiast

Banyak Anak Cuci Darah: Dampak Gaya Hidup dan Gadget?

Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://hisoara.com

Viral di media sosial tentang salah satu rumah sakit ternama di Jakarta yang dipenuhi oleh pasien anak-anak yang harus menjalani cuci darah. Ginjal adalah organ vital yang menyaring darah, merangsang pembentukan sel darah merah, dan mengendalikan tekanan darah. Jika tidak dirawat dengan baik, ginjal dapat mengalami kerusakan serius.

Pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak bergizi, sering begadang, dan malas bergerak dapat membebani kinerja ginjal anak. Belum lagi pemberian Gadget tanpa batas serta pengawasan yang cukup. Kebiasaan ini, jika tidak diubah, bisa merusak ginjal hingga akhirnya memerlukan cuci darah.

Dilansir dari CNN Indonesia, menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, meskipun tidak ada laporan peningkatan kasus gagal ginjal pada anak, ada beberapa penyebab utama anak-anak harus menjalani cuci darah:

  1. Kelainan bawaan pada ginjal dan saluran kemih: Anak-anak dengan ginjal kecil atau memiliki kista sejak lahir.
  2. Sindrom nefrotik: Kondisi yang tidak tertangani dengan baik, memicu gangguan ginjal.
  3. Lupus sistemik: Dapat merusak ginjal dan berujung pada cuci darah.
  4. Gaya hidup tidak sehat: Obesitas dan sindrom metabolik lainnya, yang jika digabung dengan hipertensi, bisa merusak ginjal.

Untuk mencegah kerusakan ginjal, Piprim menyarankan orang tua untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan anak dan mendorong gaya hidup sehat.

Penting bagi orang tua untuk mengawasi penggunaan gadget anak dan memastikan mereka tetap aktif secara fisik. Jika kalian tertarik dengan Kesehatan dalam sudut pandang teknologi kalian dapat kunjungi web saya https://hisoara.com ya hehehe :) Jangan lupa pola hidup yang sehat adalah kunci untuk mencegah penyakit ginjal di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline