Lihat ke Halaman Asli

Soara

AI Enthusiast

Efek Kecanduan Short Video di Media Sosial pada Otak

Diperbarui: 20 Juli 2024   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hisoara.com

Hisoara.com - Di era digital saat ini, platform media sosial seperti YouTube dan Facebook telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Salah satu fitur yang paling populer di platform ini adalah video pendek atau short video. 

Video singkat ini dirancang untuk menarik perhatian pengguna dalam hitungan detik dan sering kali menghasilkan tingkat keterlibatan yang tinggi. Namun, kecanduan terhadap short video dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental dan sistem dopamin di otak. 

Artikel ini akan membahas bagaimana kecanduan short video di platform media sosial memengaruhi sistem dopamin dan implikasi kesehatannya.

Sistem Dopamin dan Otak

Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam mengatur rasa senang dan reward di otak. Sistem dopamin terkait erat dengan proses belajar, motivasi, dan perilaku yang didorong oleh reward. Ketika seseorang mengalami sesuatu yang menyenangkan atau memuaskan, seperti mendapatkan like atau komentar positif di media sosial, dopamin dilepaskan di otak, memberikan perasaan senang dan memotivasi individu untuk mengulangi perilaku tersebut.

Mekanisme Kecanduan Short Video

  1. Stimulus yang Konstan dan Berulang
    • Pemicu Reward Cepat: Short video biasanya dirancang untuk memberikan kepuasan instan. Konten yang menarik, lucu, atau menghibur dapat memicu pelepasan dopamin dengan cepat, menciptakan perasaan senang dan memotivasi pengguna untuk menonton lebih banyak video.
    • Scroll Tanpa Henti: Fitur scroll tanpa henti di platform media sosial memungkinkan pengguna untuk terus menerus menonton video tanpa jeda. Setiap video baru memberikan kesempatan untuk mendapatkan reward dopamin, memperkuat perilaku menonton yang terus menerus.
  2. Interaksi Sosial dan Validasi
    • Likes dan Komentar: Setiap like, komentar, atau share yang diterima pengguna saat mereka memposting atau berinteraksi dengan short video dapat memicu pelepasan dopamin. Ini menciptakan siklus feedback positif yang mendorong pengguna untuk terus berinteraksi dengan platform.
    • Komparasi Sosial: Melihat video yang populer atau viral dapat memicu perasaan kompetisi dan keinginan untuk mendapat pengakuan sosial, yang juga dapat memicu pelepasan dopamin.
  3. Efek Variabilitas Reward
    • Reward Tak Terduga: Salah satu faktor yang membuat short video begitu adiktif adalah sifat reward yang tidak terduga. Pengguna tidak tahu video mana yang akan menarik atau mendapatkan banyak perhatian, sehingga setiap scroll menjadi pengalaman yang penuh antisipasi dan eksitasi, memicu pelepasan dopamin secara konsisten.

Dampak Kesehatan dari Kecanduan Short Video

  1. Gangguan Fungsi Dopamin
    • Desensitisasi Dopamin: Paparan yang terus menerus terhadap stimulus yang memicu dopamin dapat menyebabkan desensitisasi sistem dopamin. Ini berarti bahwa pengguna memerlukan lebih banyak stimulus untuk mencapai level kepuasan yang sama, yang dapat mendorong perilaku kompulsif dan kecanduan.
    • Penurunan Motivasi: Kecanduan terhadap reward instan dari short video dapat mengurangi motivasi untuk terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan usaha lebih besar tetapi memberikan reward jangka panjang, seperti belajar atau bekerja.
  2. Masalah Kesehatan Mental
    • Kecemasan dan Depresi: Ketergantungan pada validasi sosial dari media sosial dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Perasaan tidak cukup atau kurang mendapat pengakuan dapat memengaruhi harga diri dan kesehatan mental secara keseluruhan.
    • Perasaan Terisolasi: Meskipun media sosial memungkinkan interaksi virtual, kecanduan terhadap short video dapat mengurangi interaksi sosial tatap muka, yang penting untuk kesehatan mental dan emosional.
  3. Gangguan Tidur
    • Penggunaan yang Berlebihan: Menonton video secara berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar perangkat juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan masalah tidur dan kelelahan.
  4. Penurunan Produktivitas
    • Distraksi yang Konstan: Kecanduan short video dapat mengurangi kemampuan untuk fokus dan menyelesaikan tugas penting. Waktu yang dihabiskan untuk menonton video pendek dapat mengurangi waktu yang tersedia untuk aktivitas produktif dan berharga lainnya.

Kesimpulan

Kecanduan short video di platform media sosial seperti YouTube dan Facebook dapat memiliki dampak signifikan pada sistem dopamin di otak dan kesehatan mental. Meskipun short video menawarkan hiburan dan kepuasan instan, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan fungsi dopamin, masalah kesehatan mental, gangguan tidur, dan penurunan produktivitas. 

Untuk memitigasi efek negatif ini, penting bagi pengguna untuk mengembangkan kebiasaan digital yang sehat, termasuk mengatur waktu penggunaan media sosial, mencari kegiatan alternatif yang memuaskan, dan membatasi eksposur terhadap stimulus digital yang berlebihan. Dengan pendekatan yang tepat, pengguna dapat menikmati manfaat short video tanpa mengorbankan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline