Lihat ke Halaman Asli

Soara

AI Enthusiast

Mengapa Kita Terus Scrolling Feed? Teori Adiksi Menjawab!

Diperbarui: 17 Juli 2024   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hisoara.com

Hisoara - Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dari saat kita bangun hingga tidur kembali, scrolling feed di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter menjadi aktivitas yang sulit dihentikan. Mengapa kita terus menggulung feed? Teori adiksi memberikan jawabannya.

Dopamin dan Kesenangan Instan

Ketika kita menggulung feed dan menemukan konten menarik, otak kita melepaskan dopamin, neurotransmitter yang berperan dalam memberi perasaan senang. Proses ini mirip dengan mekanisme yang terjadi dalam kebiasaan adiktif lainnya seperti merokok atau berjudi. Setiap kali kita mendapatkan “like”, komentar, atau melihat sesuatu yang menarik, kita mendapat suntikan dopamin, membuat kita ingin terus mencari kesenangan instan ini.

Sistem Reward yang Tidak Pasti

Salah satu aspek yang membuat scrolling feed begitu adiktif adalah ketidakpastian. Seperti mesin slot, kita tidak tahu kapan kita akan menemukan postingan menarik atau mendapatkan respon positif dari orang lain. Ketidakpastian ini membuat kita terus menggulung feed, berharap menemukan konten yang memuaskan keinginan kita.

Fear of Missing Out (FOMO)

Teori adiksi juga menjelaskan bahwa ketakutan akan kehilangan informasi atau momen penting (FOMO) mendorong kita untuk terus menggulung feed. Kita merasa harus selalu terhubung dan mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga sulit untuk menghentikan kebiasaan ini.

Desain Platform yang Adiktif

Platform media sosial dirancang untuk membuat kita betah berlama-lama. Fitur seperti infinite scroll, notifikasi push, dan konten yang dipersonalisasi semuanya dirancang untuk menjaga perhatian kita. Algoritma yang mengatur feed kita dirancang untuk menampilkan konten yang paling mungkin menarik perhatian kita, membuat kita semakin sulit untuk berhenti.

Solusi Mengatasi Adiksi Media Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline