Lihat ke Halaman Asli

Blueland

Save This Blue Planet

Fasilitas Ramah Penumpang di Jalur Kereta Api Lintas Barat

Diperbarui: 10 Mei 2016   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini kalau saya mendengar kata Kereta Api, otomatis akan terbayang suasana pengap, panas, penuh sesak dan lalu lalang pedagang yang menjajakan dagangannya di atas kereta api. Dan akan diikuti dengan suasana stasiun kereta yang suram, harus loncat sana sini hanya untuk naik ke atas kereta api yang lantainya kadang becek dan berdebu. 

Kepala Humas Perkeretaapian DJKA ibu Joice Hutajulu memjawab pertanyaan dari Blogger TDB (foto: Doc Pribadi)

Tetapi semua bayangan itu berubah seketika saat saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tour dengan kereta api untuk melihat kesiapan 3 stasiun yang akan diresmikan pada tanggal 11 Mei 2016 nanti, bersama dengan Komunitas Tau Dari Blogger dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan (DJKA Kemenhub), sebagai regulator perkeretaapian sejak 2006.

Tour yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2016 tersebut dimulai dengan berkumpul di stasiun Palmerah. Stasiun Palmerah ini sudah diresmikan tahun lalu dan sudah terintegrasi dengan feeder busway, sehingga sangat memudahkan bagi masyarakat pengguna kereta api untuk menuju ke stasiun maupun sebaliknya. 

Sambil menunggu kereta api dengan tujuan Stasiun Maja, yang merupakan salah satu stasiun yang akan diresmikan, disamping stasiun Kebayoran dan Parung Panjang, kita diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi tentang perkeretaapian oleh ibu Joice Hutajulu, Kepala Humas Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI.

img-20160507-094808-573204a527b0bd4d08b9f636.jpg

Fasilitas didalam kereta (Foto: Doc Pribadi)

Ada sesuatu yang unik di stasiun Palmerah ini, yaitu adanya bangunan stasiun lama yang tetap dipertahankan di antara bangunan baru nan megah dengan gaya modern.  Bangunan stasiun lama ini tetap dipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah perkeretaapian di Indonesia. Dengan keunikannya ini, stasiun Palmerah seharusnya bisa dijadikan sebagai obyek wisata untuk turis dalam negeri maupun luar negeri tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia.Tetapi sangat disayangkan karena adanya sebuah pilar besar di salah satu sudut yang menutupi sebagian fasad dari bangunan tersebut. 

Dari stasiun Palmerah, dengan menumpang kereta api jurusan Maja yang jadwal keberangkatannya setiap 1 (satu) jam itu kita langsung menuju stasiun tujuan akhir, yaitu Stasiun Maja. Stasiun yang terletak di kabupaten Banten ini berdiri dengan megah diantara persawahan dan daerah yang memang masih terlihat segar dan hijau. Distasiun Maja ini juga terdapat keunikan tersendiri yaitu adanya danau tepat disamping platform kereta. Suasana sekitar yang masih asri ini sangat menyejukkan setelah hampir 1 jam perjalanan. Walaupun stasiun Maja ini terletak di daerah yang bisa dikatakan masih jauh dari keramaian, tetapi standard fasilitas di stasiun ini tetap sama dengan fasilitas yang ada di stasiun-stasiun lain seperti Ruang Menyusui, Toilet yang bersih dan terang, lift, musholla, fasilitas untuk kaum disable berupa kursi roda dan loket khusus "Lost and Found". 

img-20160507-082310-57320461597b619e08112264.jpg

Stasiun Palmerah (foto: Doc Pribadi)

Kenyamanan didalam stasiun sudah sangat nyaman untuk pengguna kereta api. Tidak mengherankan apabila kereta api jurusan Maja ini selalu dipadati pengguna kereta api untuk bepergian. Yang sangat disayangkan adalah belum tersedianya angkutan umum yang mendukung untuk datang dan pergi dari stasiun. Satu-satunya angkutan yang tersedia untuk dapat mencapai kota atau daerah-daerah sekitar stasiun adalah menggunakan jasa ojek. Mudah-mudahan dikemudian hari dapat terjalin kerjasama antara DJKA dengan Pemda setempat untuk menyediakan angkutan pendukung untuk pengguna kereta api.

Dari stasiun Maja, kita kembali ke arah Jakarta dan berhenti di stasiun Parung Panjang. Stasiun Parung Panjang ini juga merupakan salah satu stasiun yang dipersiapkan untuk peresmian pada tanggal 11 Mei 2016 nanti. Fasilitas dan design di stasiun Parung Panjang ini juga dilengkapi dengan fasilitas standard seperti di stasiun Maja dan juga design yang sama. Kelebihan stasiun Parung Panjang ini adalah tersedianya angkutan umum Angkot yang tersedia di depan gerbang stasiun, sehingga memudahkan masyarakat pengguna kereta api untuk datang dan meninggalkan stasiun.  Hanya saja akan menjadi lebih baik dan nyaman apabila kondisi sarana dan prasarana juga turut dibenahi sehingga akan menimbulkan kenyamanan bagi masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline