Lihat ke Halaman Asli

Menanti Hingga Mengerti

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14106121601600753920

[caption id="attachment_359019" align="aligncenter" width="300" caption="Illustrasi: Shutterstock"][/caption]

*

Burung sejajar terbang ramai riuh rendah,

Pulang ke helai-helai daun dekat tambak,

Cintamu pun turut bersama kepak-kepak,

Menumpang lewat sejenak tanpa toleh.

*

Serangga malam ramai beradu merdu,

Menyaksikan bersoleknya satu malam,

Cintamu pun ikut bersama genggam alam,

Hening gelap tanpa pernah berpadu.

*

Gesekan batang bambu mengharu biru,

Lekat ingat pesan di kala purnama,

Larangan berbicara jika tak tahu makna,

Maka aku pun menjelma jadi patung beku.

*

Setetes embun pagi menetes di tiara,

Engkau boleh berkisah walau tanpa mengerti,

Karna selamanya paham kan tinggalkan tanya

Maka bertuturlah selama bersulur santun.

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline