Lihat ke Halaman Asli

Teori social emotional learning dalam meningkatkan kopetensi sosial dan emosional siswa di sekolah dasar

Diperbarui: 20 Januari 2025   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori Social Emotional Learning dalam Meningkatkan Kompetensi Sosial dan Emosional Siswa di Sekolah Dasar

Social Emotional Learning (SEL) adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kesejahteraan pribadi dan keberhasilan sosial mereka. SEL berfokus pada lima kompetensi inti: kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Penerapan teori SEL di sekolah dasar sangat penting karena masa kanak-kanak adalah periode perkembangan krusial dalam membentuk dasar kemampuan sosial dan emosional yang akan mempengaruhi kehidupan anak di masa depan.

1. Teori Social Emotional Learning (SEL) oleh CASEL

Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah organisasi yang mempromosikan SEL dan memberikan panduan tentang bagaimana implementasinya di sekolah. Teori SEL menurut CASEL menekankan pentingnya pengembangan lima kompetensi inti yang membentuk fondasi kesejahteraan sosial dan emosional siswa. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing kompetensi dalam konteks sekolah dasar:

Kesadaran Diri (Self-awareness): Kompetensi ini melibatkan kemampuan untuk mengenali emosi, kekuatan, kelemahan, dan nilai diri sendiri. Di sekolah dasar, anak-anak diajarkan untuk memahami perasaan mereka, mengidentifikasi reaksi emosional mereka dalam berbagai situasi, dan mengenali bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Pengajaran kesadaran diri dapat membantu anak untuk mengelola perasaan frustrasi, cemas, atau marah dengan cara yang lebih konstruktif.

Pengelolaan Diri (Self-management): Kompetensi ini melibatkan kemampuan untuk mengelola emosi, mengatasi stres, dan mengendalikan impuls. Di sekolah dasar, siswa dapat dilatih untuk menenangkan diri dalam situasi stres, mengatur waktu mereka dengan baik, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pengelolaan diri membantu anak untuk menghindari perilaku impulsif dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah.

Kesadaran Sosial (Social awareness): Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, menghargai perspektif mereka, dan menunjukkan empati. Di sekolah dasar, pengajaran kesadaran sosial membantu anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya mereka dengan penuh empati dan mengembangkan sikap saling menghargai. Ini sangat penting dalam mencegah perilaku bullying dan meningkatkan kemampuan mereka dalam membangun hubungan positif.

Keterampilan Hubungan (Relationship skills): Kompetensi ini berfokus pada kemampuan untuk membentuk, memelihara, dan mengakhiri hubungan dengan orang lain secara positif. Anak-anak yang mengembangkan keterampilan hubungan dapat bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik dengan damai, dan meminta bantuan saat dibutuhkan. Di sekolah dasar, keterampilan hubungan sangat penting untuk mendukung interaksi sosial yang sehat dan mencegah perundungan atau isolasi sosial.

Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-making): Kompetensi ini mengacu pada kemampuan untuk membuat pilihan yang bijak, mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan, dan mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai positif. Di sekolah dasar, pengajaran pengambilan keputusan yang bertanggung jawab membantu anak untuk membuat pilihan yang baik dalam situasi sosial dan akademik, serta berkontribusi pada pengembangan karakter yang positif.

2. Pengaruh Teori SEL terhadap Kompetensi Sosial dan Emosional di Sekolah Dasar

Implementasi teori SEL di sekolah dasar memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kompetensi sosial dan emosional siswa. Dengan melatih siswa untuk mengenali dan mengelola emosi mereka, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan sosial dan akademik di lingkungan sekolah. Anak-anak yang terlatih dalam SEL memiliki kemampuan lebih baik untuk menyelesaikan konflik, bekerja dalam kelompok, dan menunjukkan empati terhadap teman-teman mereka. Hal ini mengarah pada terciptanya lingkungan yang lebih positif di dalam kelas dan mengurangi masalah perilaku seperti bullying.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline