Lihat ke Halaman Asli

Tarian Petugas Pajak untuk 3 Milyar Peso

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang dilakukan petugas pajak di Cebu, Phillipina, untuk meningkatkan perolehan pajak negaranya????....Jangan kaget jika jawaban tak terduga akan mencengangkan Anda, MENARI. Meski para petugas tak kompak dalam menyuguhkan tarian bagi pembayar pajak, cara itu ampuh menumbuhkan minat masyarakat untuk sadar membayar pajak.

Bukan hanya para petugas pajak yang melakukan atraksi menghibur. Kepala cabang kantor pajak Kota Cebu bahkan unjuk kebolehan dengan bernyayi. Lengkap dengan seragam kerja, kepala cabang dan petugas pajak berlenggak-lenggok pinggul dengan alunan lagu “I Will Survive”. Cara ini diharapkan bisa membuat masyarakat berbondong-bondong datang membayar pajak.

Aksi petugas pajak ini mendapat dukungan dari Kepala Negara Phillipina, Beniqno Aquino. Bahkan, dengan tegas mengancam dan akan memberantas pelaku penggelap pajak. Tujuannya hanya satu, tidak pilih kasih dalam menerapkan aturan taat membayar pajak.

Seperti kita tahu, pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dipungut berdasarkan norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk kesejahteraan umum. Penggunaan pajak yang dibayar masyarakat ini untuk pelaksanaan pembangunan.

Setelah mencuatnya kasus Gayus, apakah pihak Direktorat Pajak sudah mempunyai cara untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat membayar pajak????....Atau, bisa meniru cara kreatif pemerintah Phillipina yang mengizinkan para pegawainya goyang pinggul, menghibur masyarakat yang membayar pajak????....Hmmmm….kita tunggu saja….

Sumber : http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscatvideo/internasional/2010/10/17/115181/Ayo-Dansa-Bersama-Petugas-Pajak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline