Lihat ke Halaman Asli

Penanganan Panen dan Pasca-panen Tomat

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN TOMAT (Licopersicum esculentum)

Panen adalah kegiatan terakhir dari usaha tani on farm yaitu pemungutan hasil dari kegiatan budidaya/usaha tani.Tomat adalah salah satu komoditi hortikultura terbesar setelah kentang yang bersifat perishabel (mudah rusak).Menurut winarno (1986), kehilangan hasil panen produk hortikultura mencapai 20 – 50 % sampai ke tangan konsumsen. Oleh karenanya diperlukan penanganan panen dan pasca panen tomat yang tepat untuk menekan kehilangan hasil.Jika penanganan panen dan pascapanen tidak bagus, dalam beberapa hari saja buah tomat akan kehilangan vigornya, terlihat mengkerut atau berair membusuk.

Panen dilakukan pada umur 75 HST atau sekitar 3 bulan setelah semai. Kriteria buah yang dipanen disesuaikan dengan tujuan pemasaran atau konsumsi.Untuk tujuan pemasaran jarak jauh (ekspor),idealnya buah dipanen pada stadia masak dengan warna hijau (kriteria 1) tapi ukuran buah sudah maksimal.Untuk tujuan pemasaran jarak dekat (lokal), buah dipanen pada saat masak kekuningan (kriteria 3 dan 4), sedangkan untuk tujuan konsumsi dan pengolahan, panen dilakukan pada saat stadia masak merah (kriteria 5).Warna kulit buah hijau sampai merah tidak mempengaruhi nilai gizi yang penting buah sudah masak fisiologis dan ukuran buah sudah maksimal.

Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi respirasi buah.Cara panen dengan mematahkan tangkai buah dengan hati-hati agar buah tidak rusak,kemudian buah dimasukkan ke dalam tas kecil untuk kemudian dikumpulkan di tempat pengumpulan. Tempat pengumpulan hendaknya di tempat yang sejuk, teduh dan kering. Hindari goresan, benturan, luka atau menutup buah tomat menggunakan plastik karena akan meningkatkan transpirasi dan respirasi yang menyebabkan cepat tumbuh jamur dan membusuk.

Di tempat pengumpulan, buah tomat kemudian disortir berdasarkan warna, ukuran, dan mutunya.Sisihkan buah tomat yang cacat, busuk, luka atau mengeluarkan air agar tidak mengkontaminasi buah yang bagus.Beri kemasan untuk buah tomat sesuai tujuan pengiriman, komersil atau konsumsi.Untuk pengiriman jarak jauh, diperlukan kemasan yang kuat seperti kotak kayu, higroskopis (berventilasi) serta dilengkapi dengan bahan penyerap gas CO2 seperti kapur tohor di bagian bawah kemasan. Dengan cara ini buah tomat bisa bertahan 7-8 hari di rantai pemasaran.Untuk tujuan komersil seperti swalayan, kemasan biasanya menggunakan plastik polietilen, polypropylene, stirofoam sampai jala-jala plastik.Setiap model kemasan menentukan harga dari buah tomat tersebut.Semakin mahal model kemasan, semakin mahal juga harga tomat tersebut.

Untuk tujuan konsumsi rumah tangga, buah tomat sebaiknya dibungkus dengan kertas koran, plastik berlubang atau tuperware, dan disimpan lemari pendingin dengan suhu 11-13oC. Dengan cara ini buah tomat bisa dipertahankan kesegarannya sampai 2 minggu bahkan 1 bulan.Hindari penumpukan bahan

untuk mendapatkan manfaat kandungan lycopen dari buah tomat, tomat sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak, diolah menjadi saus tomat, atau dijuice. Berdasarkan Hasil penelitian dari Badan Pangan Dunia FAO-WHO kandungan likopen buah tomat akan meningkat 10 kali lipat ketika tomat diolah menjadi saus atau pasta tomat. Berbeda dengan sayuran lainnya yang lebih bermanfaat jika dimakan mentah-mentah, ternyata tomat lebih baik dicampur dengan masakan atau dihancurkan sebelum dimakan. Sayangnya, meskipun kandungan lycopennya berlimpah, pasta tomat dan saus tomat yang dijual dipasaran sudah banyak dibubuhi bahan tambahan makanan seperti pewarna atau pengawet sintetis bahan tambahan ini justru merangsang munculnya banyak radikal bebas yang memicu kanker.

Untuk mendapatkan manfaat dari buah tomat, baik untuk keperluan komersil terutama konsumsi keluarga, ada baiknya kita menanam sendiri tomat di pekarangan, dan mengolahnya menjadi produk olahan seperti saus untuk menjamin ketersediaan pangan dan gizi keluarga.

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.Bagi penyuluh pertanian tetap semangat dalam bertugas !!!..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline