Lihat ke Halaman Asli

Riduannor

TERVERIFIKASI

Penulis

Dari Guru Biasa Menjadi Guru Penggerak (Sebuah Analisis)

Diperbarui: 19 Maret 2024   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru yang mengikuti lokakarya di hari minggu, pendidikan calon guru penggerak (Dokumen pribadi)

"Jiwa yang hebat selalu menghadapi pertentangan keras dari pikiran yang biasa-biasa saja." -Albert Einstein.

Penulis bersama rekan guru penggerak melakukan aksi nyata, praktik baik berkenaan Kumer bersama guru dan kepala sekolah se-kecamatan (Dokpri)

Judul tulisan ini saya pinjam dari ulasan seorang pengamat pendidikan dan melabeli kanal youtubenya dengan Pendidikan Karakter Utuh. Beliau melabeli adanya Guru besar versus Guru penggerak dan Guru Biasa versus guru penggerak.

Katanya tidak pernah ada dalam sejarah profesi guru terbelah dan terpecah menjadi dua, kecuali di eranya Nadiem Makarim. Katanya lagi profesi guru satu untuk semua, namun sekarang terbelah. Bahkan katanya guru penggerak diistimewakan.

Dan saya rasa tidak perlu mengcopykan link kanal youtube tersebut di tulisan ini, ataupun menyebutkan nama yang bersangkutan. Cukuplah Sahabat Kompasianer mencarinya melalui klu dari kalimat pembuka ditulisan ini.

Takutnya saya malah melanggar kebijakan kompasiana, mempromosikan, atau mengutipkan link video malah berbuah surat cinta dari admin-K.

***

Apa benar Profesi Guru terbelah?

Para guru dan kepala sekolah bersama guru penggerak berbagi praktik baik berkenaan kumer (Dokpri)

Sebagai guru yang telah mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik selama 26 tahun, saya sendiri, tidak pernah merasakan perbedaan apapun terhadap guru. Bahkan saya menganggap opini guru terbelah tersebut, merupakan literasi yang menyesatkan para guru itu sendiri. Kok bisa?

Terkadang terlalu overthinking dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di era serba digital sekarang ini membuat diri seorang guru "ogah" keluar dari zona nyaman.

Selain itu sifat pragmatisme juga mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan dirinya. Adanya berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah berkenaan profesi guru, justru berdampak positif dengan diakuinya guru sebagai profesi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline